sumedangekspres – Dalam beberapa dekade terakhir, wilayah Cimanggung dan Jatinangor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, telah menjadi sasaran seringnya bencana banjir saat musim penghujan tiba.
Ketua Komisi I DPRD Sumedang dari Fraksi Golkar, Asep Kurnia, mengekspresikan kekhawatirannya terkait kurangnya upaya serius Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam menangani masalah ini.
Fokus utamanya adalah pada pengerukan sedimentasi di Sungai Cimande dan Sungai Cikeruh yang membuat sungai menjadi dangkal.
Baca Juga:Gak Banyak yang Tau, Inilah Wisata Mata Air Cigirang di Sumedang yang Sejuk dan Asri!Inilah Kondisi Rumah Singgah Cut Nyak Dhien Saat Diasingkan ke Sumedang
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai tantangan dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi ancaman banjir di wilayah tersebut.
Sedimentasi Sungai dan Ancaman Banjir: Asep Kurnia menyoroti bahwa tingginya tingkat sedimentasi di Sungai Cimande dan Sungai Cikeruh menjadi pemicu utama banjir.
Dalam musim penghujan, saat volume air sungai meningkat, sedimentasi yang mengakibatkan dangkalnya sungai dapat menyebabkan meluapnya air ke permukiman penduduk yang berlokasi lebih rendah dari muka air sungai.
Hal ini menunjukkan perlunya tindakan serius dalam pengerukan sedimentasi untuk mencegah dampak buruk yang dapat terjadi.
Kurangnya Upaya Pemerintah Kabupaten Sumedang: Asep Kurnia menyatakan keprihatinannya terhadap kurangnya aktivitas penanganan banjir yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang.
Meskipun musim hujan belum mencapai puncaknya, Kurnia menekankan bahwa langkah-langkah serius harus diambil segera.
Kritikannya mencakup kurangnya inisiatif dalam pengerukan sedimentasi, suatu langkah yang dianggapnya sebagai kunci utama untuk mencegah banjir di wilayah tersebut.
Baca Juga:Indahnya Waduk Jatigede di Sumedang Ini, Yuk Tengok Sejarah, Tiket Masuk, Lokasi, dan Lainnya Disini!Pemerintah Tetapkan Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 Sebanyak 27 Hari: Dampaknya pada Sektor Pariwisata
Ancaman Banjir Bandang di Sawahdadap: Selain Cimanggung dan Jatinangor, Sawahdadap juga menjadi fokus perhatian karena bekas banjir bandang.
Sungai Cisurupan di Desa Sawahdadap pernah meluap dan mengakibatkan anjir bandang akibat longsor di Gunung Geulis.
Kurnia menyoroti bahwa belum ada penanganan lebih lanjut terkait peristiwa ini, dan pemukiman penduduk di sekitar Sungai Cisurupan masih rentan terhadap ancaman banjir bandang.
Analisis Pemkab Sumedang dan Tindakan yang Diperlukan: Ketua Komisi I DPRD Sumedang mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang telah melakukan analisis terhadap situasi ini.
Namun, pertanyaannya adalah apakah analisis itu diikuti dengan tindakan nyata.
Asep Kurnia memperingatkan bahwa jika langkah-langkah konkret tidak diambil, risiko banjir akan terus mengancam Cimanggung, Jatinangor, dan Sawahdadap.