Ketiga, ungkap pria santun dan hobi menolong tersebut, wujudkan keamanan di seluruh area Masjid Al Hakim. Barang-barang milik tamu jangan sampai hilang termasuk yang ada di dalam kendaraan mereka.
Begitu juga sepatu dan sandal yang mereka gunakan, kata Dr Aqua Dwipayana, agar selalu dirapikan di tempatnya dan aman. Jangan sampai hilang yang akhirnya membuat mereka kecewa, jera, dan tidak mau datang lagi ke masjid ini.
“Jika ada tamu yang ketinggalan barang-barangnya, langsung diamankan. Simpan dan jaga sebaik-baiknya. Kalau sewaktu-waktu tamunya datang berikan barang yang tertinggal tersebut,” pesan Dr Aqua Dwipayana.
Baca Juga:Tingkatkan Prestasi AquatikPederita HIV/AIDS Bertambah 17 Orang
Keempat, ujar pria yang hobi silaturahim ini, buat semua tamu merasa nyaman. Tugas seluruh pegawai untuk mewujudkan hal tersebut. “Jika semua tamu disapa dengan senyum ramah dan seluruh area masjid termasuk kamar mandi dan di dalam masjid bersih, insyaallah para tamu yang datang ke sini merasa nyaman. Mereka akan lama-lama beribadah dan mendekatkan dirinya kepada Allah SWT,” tutur Dr Aqua Dwipayana.
Bapak dari Alira Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini melanjutkan yang kelima seluruh pegawai adalah humas Masjid Al Hakim. Maksudnya harus bisa mensyiarkan berbagai hal positif yang ada di masjid ini.
“Untuk itu milikilah data yang mendasar tentang Masjid Al Hakim. Seperti luas tanah dan bangunan, kapan mulai dibangun dan digunakan, bisa menampung berapa banyak orang untuk sholat, serta informasi penting lainnya. Biasanya ada tamu yang menanyakan hal tersebut. Jangan sampai terjadi ada yang bertanya tentang itu dan jawabannya tidak tahu. Ini fatal sekali,” kata Dr Aqua Dwipayana mengingatkan.
Tentang Masjid Al Hakim
Masjid Al Hakim adalah masjid bergaya Taj Mahal di India yang mulai dibangun awal 2016. Pengusaha asal Padang yang tinggal di Pekanbaru, Arnes sekeluarga yang membiayainya. Sedangkan lahannya seluas 3.700 m2 disediakan Pemerintah Kota Padang.
Arnes sama sekali tidak menghitung total pengeluarannya untuk pembangunan masjid itu. Alasannya karena tidak mau hitung-hitungan sama Allah SWT untuk urusan ibadah. Apalagi diyakininya semua rezeki membangun Masjid Al Hakim dari Allah SWT.