Menyingkap Kisah Tugu Abel Tasman di Gunung Marapi yang Viral Setelah Terjadi Letusan Minggu Kemarin

Menyingkap Kisah Tugu Abel Tasman di Gunung Marapi yang Viral Setelah Terjadi Letusan Minggu Kemarin
Menyingkap Kisah Tugu Abel Tasman di Gunung Marapi yang Viral Setelah Terjadi Letusan Minggu Kemarin (x @infopendaki)
0 Komentar

sumedangekspres – Menyingkap Kisah Tugu Abel Tasman di Gunung Marapi yang Viral Setelah Terjadi Letusan Minggu Kemarin

Sejarah tugu Abel Tasman di Gunung Marapi menjadi perbincangan publik setelah letusan pada Minggu, 3 Desember 2023, yang menyebabkan kematian puluhan pendaki.

Tragedi tersebut mengulangi kejadian serupa lebih dari tiga dekade lalu, pada hari Minggu yang sama, ketika seorang pendaki bernama Abel Tasman kehilangan nyawanya di puncak Gunung Marapi.

Baca Juga:Mengenal Apa Itu Etnis Rohingya: Minoritas yang Paling Teraniaya di DuniaJalur Sumedang Subang Tertutup Lumpur, BPBD dan Tim Gabungan Gotong Royong Membersihkan Jalan

Gunung Marapi, yang termasuk gunung api aktif, terletak di wilayah administratif Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat, dengan ketinggian mencapai 2.891 meter di atas permukaan laut dan terlihat dari berbagai wilayah di Sumatera Barat, termasuk Kota Bukittinggi dan Padangpanjang.

Letusan pada hari Minggu menghasilkan kolom abu vulkanik mencapai ketinggian 3.000 meter dari puncak kawah atau sekitar 5.891 meter di atas permukaan laut.

Perlu dicatat bahwa letusan tersebut tidak mendahului peningkatan gempa vulkanik yang signifikan. Meskipun Gunung Marapi telah ditetapkan dalam status waspada level II sejak 3 Agustus 2011 dan mengalami beberapa erupsi sebelumnya.

Sejarah Tugu Abel Tasman di Gunung Marapi memiliki arti khusus bagi para pendaki. Tugu tersebut, yang berfungsi sebagai penanda jalur pendakian menuju puncak Merpati (sebutan untuk puncak Gunung Marapi), didirikan untuk mengenang Abel Tasman.

Abel, seorang pendaki asal Kota Padang dan alumni SMA 6 Padang yang tergabung dalam komunitas JIPALA, tewas karena erupsi pada Minggu, 5 Juli 1992. Saat itu, dia bersama 14 temannya sedang mendaki, dan setelah letusan tiba-tiba, Abel tertimpa batu besar di puncak, sehingga kehilangan nyawanya.

Pada 5 Juli 1994, sekitar 30 pendaki membangun tugu Abel sebagai penghormatan. Meskipun posisi tugu tidak persis di tempat Abel meninggal karena sulitnya menggali puncak Merpati tanpa risiko tanah longsor, tugu tersebut disusun menghadap ke arah puncak Merpati, menandakan penghormatan kepada Abel yang “sedang menghadap” ke puncak yang menjadi saksi kepergiannya.

0 Komentar