sumedangekspres, KOTA – Bank Sampah Induk Kabupaten Sumedang Jawa Barat, menggelar Workshop Penyusunan dan Diseminasi Modul Bank Sampah 2023, Kamis (7/12). Kegiatan yang digelar di Universitas Sebelas April Sumedang.
Kegiatan melibatkan Coca-cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumedang, Asosiasi Bank Sampah Indonesia serta akademisi dari Unsap Sumedang.
Ketua Bank Sampah Induk Sumedang, Ahmad Tajudin menyebutkan, modul tersebut nantinya akan mempermudah desa maupun kelurahan di Kabupaten Sumedang, yang akan membentuk bank sampah.
Baca Juga:Realisasi PAD Hanya 73 PersenGagal Nyalip, Korban Terpental ke Kolong Truk
“Modul bank sampah ini, sebagai bentuk pedoman bagi teman-teman daerah yang ingin membuat bank sampah desa maupun kelurahan,” katanya.
Modul yang disusun, kata Ahmad, menjadi bahan literasi bagi desa dan kelurahan, agar mengetahui langkah dan cara kerja bank sampah setelah dibantuk.
“Selama ini desa maupun kelurahan yang ingin membentuk bank sampah, kesusahan untuk mencari informasi dan literasi. Modul ini untuk memberi manfaat dan langsung dapat dipelajari,” tuturnya.
Modul Bank Sampah 2023 yang disusun, nantinya akan disebar oleh 10 bank sampah binaan, yang nantinya dapat juga membentuk bank sampah baru di daerah masing-masing.
Sementara, Public Affairs Manager Coca-cola Europacific Partners Indonesia, Denny Wahyudi menyebutkan, Coca-cola Europacific Partners Indonesia terus memberi dukungan dan pendampingan terhadap upaya peningkatan kapasitas pengelolaan bank sampah.
“Bicara masalah sampah, ini salah satu bagian yang jadi konsen kami (CCEP). Lebih banyak yang terlibat, maka semakin mudah untuk bisa membantu sumbang saran dalam penyusunan ini,” tuturnya.
Melalui modul yang disusun secara kolaborasi, kata Denny, dapat meningkatkan kepedulian dalam meminimalisir sampah dan mengolahnya dengan standar yang baik.
Baca Juga:PA Sumedang Tingkatkan Masyarakat Sadar HukumRibuan Lembar Surat Suara Tiba di Gudang KPU
“Kita berharap, dari sini kita melakukan pendampingan dan bergerak bersama-sama, supaya urusan sampah dapat diminimalisir,” katanya.
Dalam penyusunan modul bank sampah, Unsap Sumedang telah tiga kali berkolaborasi melalui tim yang dipimpin Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unsap, Yusfita Yusuf.
“Kita menyusun dari awal tahapannya, dengan harapan modul ini dapat dipahami. Sehingga yang terilhami membuat bank sampah lebih mudah karena ada panduan dan jelas,” tukasnya.(red)