sumedangekspres– Gempa bumi mengguncang Gunung Salak hari ini, telah terjadi gempa bumi di Gunung Api Salak terletak di Kabupaten Sukabumi dan Bogor, dengan posisi geografis di Latitude -6.72°LU, Longitude 106.73°BT dan memiliki ketinggian 2.211 mdpl.
Kekuatan Gempa bumi ini meningkat dari sebelumnya, Magnitudo 3.0, pagi ini Magnitudo 4.0.
Tercatat gempa terakhir pukul 02:00:45 WIB (8/12/2023), Magnitudo 4,0. Episenter terletak pada koordinat 6.73 LS dan 106.61 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 km Barat Daya Kota Bogor pada kedalaman 5 km.
Baca Juga:Pendakian di Sumedang Dilarang Saat Musim Hujan: Apa Kata BPBD?Efek Samping Berbahaya Makan Durian Berlebihan: Waspada Dari Sekarang!
Hingga pukul 02:30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengungkapkan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal setempat.
Tercatat dari update twitter @bmkgwilayah2 Banten, dari Rabu (06/12) hingga sore ini Kamis (7/12) pukul 16.30 WIB gempa sudah terjadi 19 kali guncangan.
Gempa terakhir tercatat pukul 14:01:09 WIB, 2,2 Magnitude, Lokasi gempa berada di radius 6.75 LS – 106.58 BT 25 kilometer Barat Daya Kota Bogor Jabar dengan kedalaman 5 kilometer.
Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengungkapkan, gempa bumi yang terus terjadi tersebut lebih mirip kepada gempa Swarm.
Hasil kajian yang dilakukan Pepen Supendi dan tim tahun 2021 sudah menyebutkan adanya klaster aktivitas gempa di barat daya Gunung Salak ini.
Pada umumnya, gempa swarm berkaitan dengan aktivitas Vulkanik atau migrasi magma atau peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar menuju permukaan bumi melalui rekahan dalam kerak bumi
Baca Juga:Lowongan kerja Sumedang Tanpa Ijazah: Gaji Menggiurkan!Libur Natal KEMENHUB Adakan Mudik Gratis: Yuk Berkumpul Bersama Keluarga Saat Tahun Baru!
Sementara mengutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pengertian gempa swarm adalah serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian sangat tinggi yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama di suatu kawasan, dan tanpa ada gempa utama (mainshock).
Kepala Stasiaun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengungkapkan, jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar lokal setempat.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Bogor Barat, Cisolok, Bayah, Leuwiliang dengan Skala Intensitas II – III MM