sumedangekspres – Pemilihan Umum (Pemilu) pada tanggal 14 Februari 2024 semakin mendekat, dan bersamaan dengan itu, masyarakat Indonesia bersiap untuk menghadapi tantangan besar, yaitu penyebaran hoaks yang marak di berbagai platform media sosial.
Dalam menghadapi fenomena ini, masyarakat menunjukkan kesiapan untuk bersama-sama menangkal dan mencegah penyebaran hoaks yang dapat mempengaruhi jalannya demokrasi.
Ketua Kelompok Masyarakat Hijau Didu, Dudi, menekankan pentingnya gotong royong dalam menghadapi tantangan ini.
Baca Juga:Menjelang Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024: PLN Jamin Kesiapan Pasokan Listrik untuk Kenyamanan MasyarakatMengungkit Kemenangan Pilgub DKI 2017: Anies Baswedan Yakin Menang Pilpres
Menurutnya, masyarakat harus saling mengingatkan jika menemui informasi yang mencurigakan di sekitarnya. Ini merupakan upaya kolaboratif untuk menjaga integritas informasi dan mengurangi dampak buruk yang dapat timbul dari penyebaran hoaks.
Dudi juga menyoroti peran kritis pemilih milenial atau generasi muda dalam menangkal hoaks. Masyarakat yang aktif bermedia sosial diharapkan menjadi lebih sensitif terhadap informasi palsu.
Oleh karena itu, bijaklah dalam menyikapi setiap informasi yang diterima, hindari mudah terprovokasi, dan jangan terburu-buru memberikan komentar yang dapat memicu perdebatan.
Dudi menyatakan, salah satu pilar penting di masyarakat dalam menangkal hoaks adalah pemilih milenial atau generasi muda.
Selain peran masyarakat, kata Dudi, penyelenggara pemilu juga harus aktif dalam memberikan pemahaman terkait hoaks ini yang beredar di berbagai platform medsos. Penyelenggara pemilu harus lebih aktif memantau dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Sementara itu, akademisi Universitas Langlangbuana Rafih Sriwulandari mengatakan, hoaks yang marak bermunculan saat Pemilu 2024, harus jadi perhatian pemerintah dan penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Dalam upaya menghadapi tantangan ini, perlu adanya sinergi antara masyarakat, penyelenggara pemilu, dan pemerintah.
Baca Juga:Firli Bahuri Keluar dari Pemeriksaan, Pertanyaan Soal Penahanan Muncul “Belum Ditahan?”Sumedang Selatan Raih Gelar Juara Lomba Panahan Perwosi Cabang Kabupaten Sumedang
Penguatan literasi digital, peningkatan pemahaman masyarakat tentang hoaks, dan langkah-langkah preventif lainnya menjadi kunci dalam menjaga kebersihan informasi dan memastikan jalannya Pemilu 2024 yang demokratis dan bermartabat.***