Heboh !!! TikTok akan Mengakuisisi 75% Kepemilikan Perusahaan TokoPedia Untuk Menghidupkan Kembali E-Commerce Sosial di Indonesia

Heboh !!! TikTok akan Mengakuisisi 75% Kepemilikan Perusahaan TokoPedia Untuk Menghidupkan Kembali E-Commerce Sosial di Indonesia
Heboh !!! TikTok akan Mengakuisisi 75% Kepemilikan Perusahaan TokoPedia Untuk Menghidupkan Kembali E-Commerce Sosial di Indonesia(ist/pint)
0 Komentar

sumedangekspres TikTok akan Mengakuisisi 75% Kepemilikan Perusahaan TokoPedia Untuk Menghidupkan Kembali E-Commerce Sosial di Indonesia, Langkah strategis diambil oleh TikTok dengan rencananya untuk memperoleh mayoritas saham dalam unit e-commerce milik perusahaan teknologi Indonesia, GoTo Gojek Tokopedia.

TikTok akan Mengakuisisi 75% Kepemilikan Perusahaan

Dalam transaksi ini, TikTok akan mengakuisisi 75% kepemilikan perusahaan dengan nilai sebesar $840 juta dan akan menggabungkan layanan TikTok Shop-nya ke dalam platform Tokopedia.

Total investasi yang akan disuntikkan oleh raksasa media sosial ini mencapai $1.5 miliar dalam beberapa waktu ke depan guna mendukung perkembangan entitas bisnis baru tersebut.

Baca Juga:TikTok Shop Kembali Hadir di Indonesia, Potensi Awal bagi Brand Ritel pada Kuartal Ketiga, Boom !!!Rencana Akuisisi TikTok Mengguncang Pasar Sea Ltd di Indonesia

TikTok berkeinginan untuk kembali menguasai pangsa pasar Indonesia setelah sebelumnya dikeluarkan akibat larangan pemerintah terhadap penjualan e-commerce di platform media sosial.

Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan Indonesia, mengumumkan pada bulan September bahwa negara tersebut akan melarang transaksi e-commerce di jaringan sosial media.

Langkah regulasi ini bertujuan untuk menjamin persaingan bisnis yang adil terutama bagi para pedagang offline dan mencegah praktik “penetapan harga secara predator”.

Dinamika E-Commerce Sosial
E-commerce sosial memanfaatkan platform media sosial sebagai wadah untuk mempromosikan serta menjual produk dan layanan.

Berdasarkan data dari Statista, pendapatan global dari e-commerce sosial diproyeksikan akan melebihi angka $6 triliun pada tahun 2030.

Fenomena ini bukanlah hal yang mengherankan karena semakin banyak konsumen menghabiskan waktu mereka di platform media sosial, yang kemudian meningkatkan kemungkinan mereka menemukan produk dan layanan baru melalui iklan yang dipasang di media sosial.

E-commerce sosial bukanlah hal baru, fenomena ini telah berkembang pesat di berbagai platform, termasuk Instagram, dan belakangan ini, TikTok.

Baca Juga:Ekslusif !!!! TikTok dan Tokopedia: Dampak Positif bagi UMKM Menurut Sandiaga Uno, Pemerintah Plin-PlanTikTok Investasi $1.5 Miliar untuk Merampas Tokopedia, Booming

Keunikan TikTok terletak pada fitur video yang memungkinkan penjual untuk berinteraksi secara langsung dengan calon konsumen.

Hal ini membantu memperkuat seluruh perjalanan pembelian dengan menampilkan titik-titik penting dari proses pembelian mulai dari penemuan produk, riset terhadap produk, hingga proses pembelian dan layanan pelanggan.

Secara keseluruhan, ini merupakan cara yang lebih menarik, menghibur, dan nyaman bagi konsumen dalam berbelanja karena mereka dapat melihat langsung bagaimana produk digunakan, serta memiliki kesempatan untuk bertanya-tanya.

0 Komentar