sumedangekspres – Mari kita simak artikel menarik tentang Anies Baswedan sindir Prabowo di bebat pilpres pertama.
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, memberikan tanggapannya setelah menjalani debat pertama pilpres 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Senin (13/12/2023) malam.
Anies menyatakan bahwa debat tersebut berjalan dengan baik, menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mendengar prinsip, filosofi, ideologi, dan pandangan calon presiden.
Baca Juga:Alun-alun Surian Direhabilitasi, Warga SenangSumedang Percepat Transformasi Digital Pemerintahan dengan 5 Langkah Ini
Dalam keterangannya kepada wartawan, Anies menekankan pentingnya menjaga etika di tingkat pimpinan pusat.
Menurutnya, tanpa etika yang dijunjung tinggi, kerusakan dapat terjadi, dan kompromi pada soal etika merupakan prinsip dasar yang harus dipegang teguh.
“Tanpa etika dijunjung tinggi maka makin ke jajaran ke bawah maka makin terjadi kerusakan. Bila yang paling puncak kompromi pada soal etika karena ini prinsip dasar. Tadi saya ungkapkan secara serius sekali,” ujarnya.
Anies juga menggaris bawahi pentingnya kebebasan berpendapat, meskipun mengakui adanya pengurangan dalam kenyataannya.
Menurutnya, perubahan yang terjadi bertujuan untuk mengembalikan suasana kebebasan, dan diskusi yang seru menjadi bagian dari proses tersebut.
“Tapi ini bagian dari perubahan mengembalikan suasana kebebasan. Seru diskusinya. Prinsip dasarnya, publik bisa melihat dan tadi saya sampaikan teman-teman muda ini kesempatan untuk membandingkan mana yang serius mengembalikan negeri ini menjadi negeri hukum dan mana yang serius menjaga agar kebebasan berpendapat ada dan mana yang serius menjaga etika,” kata Anies.
Dalam debat antara ketiga calon presiden, termasuk Anies dan Prabowo, terjadi saling sindir.
Baca Juga:Dinkes Sumedang Gelar Workshop untuk Lansia di GIM, Pensiunan Diajak Pahami dan Jaga KesehatanKasus Bunuh Diri Satu Keluarga Tinggalkan Pesan untuk Anak yang Masih Hidup
Anies Baswedan sindir Prabowo, bahwa capres nomer urut 2 itu tidak tahan menjadi oposisi.
Anies menjelaskan bahwa oposisi merupakan salah satu ciri demokrasi, dan keberadaannya penting untuk menjaga kebebasan berpendapat dan pemilihan yang adil.
“Ya tadi saya sampaikan terkait oposisi itu salah satu ciri demokrasi, satu ada kebebasan berpendapat, kedua ada oposisi, ketiga ada pemilih yang adil. Itu kan minimal 3 itu. Dan saya sampaikan oposisi yang dulu ada, sudah nggak ada,” ujarnya.
Anies melihat dampak dari hilangnya oposisi, yaitu Undang-Undang yang tidak dibahas secara lengkap.