sumedangeskpres, KOTA – Menyikapi persoalan tabungan milik siswa yang bermasalah hingga menggegerkan dunia maya, Ketua Komisi III DPRD Sumedang, Mulya Suryadi angkat bicara. Menurut mulya, kejadian tersebut tidak semestinya harus terjadi, apa lagi sampai berulang-ulang, lantaran kejadian itu bukan pertama kali terjadi, melainkan kerap ditemukan hampir di setiap tahun di sejumlah sekolah dasar di Sumedang.
Tak heran, jika politisi PPP itu meminta dinas terkait, untuk dapat bertindak tegas terhadap oknum pengelola uang tabungan siswa.
“Sudah, stop lah tabungan-tabungan siswa itu, kalau memang tidak bisa mengelola,” katanya, saat ditemui di kantornya, Kamis (14/12).
Baca Juga:Gudang Logistik Perlu PerbaikanBerbahaya, Puluhan Pohon Dipangkas
Disebutkan, pada awalnya tujuan menabung itu bagus, sebagai ajang pembiasaan siswa, agar bisa berperilaku hidup hemat.
Namun jika dalam prosesnya ada oknum pengelola tabungan yang menyalahgunakan uang tersebut, maka alangkah baiknya ditiadakan.
“Kasihan orang tua siswa, mereka sudah menyisihkan uang jajan anak-anaknya setiap hari. Kan uang Rp 2 ribu atau Rp 5 ribu jika dikumpulkan sampai bertahun-tahun, besar juga,” tutur pria yang akrab disapa Haji Uthe itu.
Diakuinya, dia paling tidak berkenan jika mendengar ada oknum pengelola tabungan di sekolah, yang berkelakuan tidak mencerminkan sebagai seorang pendidik.
“Marah besar, saya paling jengkel kalau ada oknum guru yang diberikan amanah untuk mengelola dana tabungan siswa, namun tidak amanah. Ini sudah keterlaluan,” tuturnya.
Dia meminta Dinas Pendidikan untuk segera menindak oknum-oknum tersebut, lantaran sudah melanggar ketentuan sebagai seorang pendidik.
Lebih jauh Mulya membeberkan, hampir semua sekolah di Kabupaten Sumedang memiliki tabungan siswa, namun ada yang amanah dan ada juga ada yang bermasalah.
Baca Juga:SMPN 4 Sumedang Tata Pintu Gerbang SekolahKunjungan Menteri Dongkrak Potensi Lokal
“Seperti salah satunya sekolah dasar di Kecamatan Darmaraja. Ini harus menjadi perhatian bagi setiap sekolah, jangan sampai hal serupa terjadi lagi. Saya sudah tidak mau mendengar lagi hal-hal seperti ini,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan orang tua siswa SD Negeri 2 Darmaraja Sumedang datangi sekolah untuk menuntut uang tabungan anaknya, yang macet selama hampir empat tahun. Mereka membawa spanduk dan flyer yang bertuliskan berbagai tuntutan.