sumedangekspres – Diduga Depresi, Begini Kronologi Mahasiswi Terjun dari Lantai 12 di Gedung Filkom UB Malang
Malang kembali dihebohkan dengan penemuan seorang perempuan jatuh di Gedung Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB).
Perempuan yang diduga melakukan tindakan bunuh diri tersebut terjatuh dari lantai 12 dan mendarat di lantai empat. AKP Anton Widodo, Kapolsek Lowokwaru, Kota Malang, menjelaskan bahwa kronologi kejadian ini dimulai ketika Unit Reskrim Polsek Lowokwaru mendapat laporan dari satpam UB tentang adanya kasus bunuh diri di Gedung Filkom.
Baca Juga:Gerakan Zero Bullying di Sumedang Terinspirasi dari Pendidikan Berbasis Kasih Sayang Een SukaesihBus Terguling Tewaskan 7 Orang, Berikut Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Cipali Purwakarta
Jelasnya, informasi tersebut diterima pada hari Kamis, tanggal 14 Desember 2023, sekitar pukul 10.45 WIB.
Berikutnya, anggota Reskrim Polsek Lowokwaru menghubungi Tim Inafis Satreskrim Polresta Malang Kota untuk melakukan investigasi di tempat kejadian perkara (TKP).
Bersama dengan Unit Inafis, mereka melakukan olah TKP di lantai 4.
Ketika ditemukan, kondisi korban adalah terlentang, dan kepala bagian belakangnya mengeluarkan darah.
Selain itu, terdapat bekas luka sayatan pada tangan kiri korban yang tertutup plester.
Langkah selanjutnya, Unit Reskrim dan Inafis melakukan penyisiran di lantai 12, dipilih berdasarkan informasi dari pihak keamanan tentang barang milik korban yang tertinggal di sana.
Barang milik korban yang ditemukan di lantai tersebut mencakup sandal di dalam ruangan lantai 12 dan kacamata yang tertinggal di luar ruangan lantai 12.
Jelasnya, posisi korban di lantai empat sejajar dengan kaca ruangan bagian luar.
Baca Juga:Mata Air Cigirang, Objek Wisata Terbaru di Sumedang yang Jadi Buruan WisatawanUlama di Sumedang dan Subang Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Bawa Kesejahteraan
Dari hasil pengumpulan data, ditemukan informasi bahwa individu tersebut merupakan mantan mahasiswi Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB) angkatan 2018.
Namun, korban memutuskan untuk mengundurkan diri pada tahun 2019 karena adanya penyakit yang mengganggu kehidupannya.
Selain itu, Anton juga memberikan tanggapan terkait temuan surat yang menjadi perbincangan di media sosial. Saat ini, pihaknya belum dapat memastikan kebenaran surat tersebut dari orang yang mengklaim sebagai teman korban.
Dia menambahkan bahwa pihaknya berencana untuk mendalami informasi terkait surat tersebut pada waktu yang akan datang.