Dosen Teknik Elektro FMIPA Unpad Sukses Ciptakan Alat Holter Monitor Jantung yang Canggih dan Ekonomis

Dosen Teknik Elektro FMIPA Unpad Sukses Ciptakan Alat Holter Monitor Jantung yang Canggih dan Ekonomis
Dosen Teknik Elektro FMIPA Unpad Sukses Ciptakan Alat Holter Monitor Jantung yang Canggih dan Ekonomis (ist/alodokter)
0 Komentar

Arjon menyatakan bahwa untuk biaya produksi di bawah Rp4 juta, termasuk dari awal hingga jadi, harapannya adalah alat ini dapat diakses secara personal.

Ia menjelaskan bahwa banyak orang terkenal saat ini yang terlibat dalam kegiatan olahraga, namun tiba-tiba mengalami kejadian mendadak seperti meninggal.

Menurutnya, penyakit tersebut tidak muncul secara tiba-tiba; sudah ada sebelumnya, hanya saja tidak disadari. Oleh karena itu, pentingnya deteksi dini menjadi sebuah kebutuhan.

Baca Juga:Rekomendasi Kuliner Sumedang yang Wajib Kamu Cicipi, Lezat Bikin Ketagihan!Liburan Sekolah Hampir Tiba! Berikut Rekomendasi Glamping Ternyaman dan Murah di Ciwidey Bandung

Arjon menjelaskan bahwa latar belakang pengembangan alat ini adalah karena banyaknya kasus orang yang tiba-tiba meninggal dan dinyatakan mengalami serangan jantung.

Di sisi lain, ia mencatat bahwa dokter spesialis jantung umumnya hanya tersedia di wilayah perkotaan.

Arjon menyampaikan pertanyaan mengenai bagaimana masyarakat, terutama di daerah pedesaan, dapat memiliki kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Ia menginginkan agar kasus kematian mendadak di desa tidak lagi dianggap sebagai akibat santet.

Oleh karena itu, mereka mencoba menciptakan alat deteksi yang dapat digunakan secara terus-menerus selama 24 jam.

Portable Smart Cardio Holter Recorder hadir dalam dua varian. Pada varian pertama, alat holter terhubung ke internet, memungkinkan data pemeriksaan dikirim ke cloud operator.

Jika terdeteksi kondisi mendesak, alat secara otomatis dapat mengirim pesan dan berkomunikasi dengan operator.

Baca Juga:Angka Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat, Masyarakat Dihimbau untuk Selalu Menggunakan MaskerBikin Geger! Polisi Berhasil Meringkus Lima Pelaku yang Menewaskan Seorang Pria di Semarang

Sementara itu, varian kedua dari alat holter dirancang tanpa koneksi internet, mempertimbangkan adanya wilayah di Indonesia yang masih sulit terjangkau jaringan internet.

Pada varian ini, alat holter menggunakan SD Card untuk menyimpan data pemeriksaan secara sementara.

Begitu alat terhubung ke internet, data pemeriksaan secara otomatis terkirim ke Cloud operator untuk pembacaan hasil.

Meskipun memerlukan internet, Arjon menyebutkan bahwa alat ini tidak membutuhkan aplikasi tambahan.

Setiap varian dari alat holter ini terdiri dari tiga komponen utama, yang pertama adalah sensor, sebuah modul sensor yang ditempatkan di tubuh untuk merekam data.

Arjon menjelaskan bahwa komponen kedua dimasukkan ke dalam modul prosesor sebagai filter untuk mendeteksi adanya gangguan atau tidak.

Sedangkan komponen ketiga merupakan modul untuk mentransmisikan data ke Cloud dengan menggunakan teknik yang telah dikembangkan.

0 Komentar