sumedangekspres – Israel Berencana Bangun Tembok Antiterowongan di Bawah Tanah Perbatasan Gaza
Israel memiliki rencana untuk mendirikan dinding pengaman anti-terowongan di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza dan Mesir, seperti yang dilaporkan oleh media setempat pada hari Minggu (17/12).
Rencananya, dinding tersebut akan dibangun di Poros Philadelphia setelah berakhirnya konflik yang tengah terjadi di Gaza, sebagaimana diungkapkan oleh Radio Militer.
Baca Juga:Diduga Ugal-Ugalan, Begini Kronologi Truk Tambang yang Menimpa Ibu dan Anak Hingga Tewas di BogorProfil Zhafirah Zahrim Febrina, Pendaki Marapi yang Viral Kini Meninggal Usai 13 Hari Dirawat
Media tersebut juga melaporkan bahwa perwakilan Israel telah melakukan kunjungan ke Mesir untuk membahas perihal konstruksi dinding tersebut.
Radio tersebut menyampaikan pernyataan tidak langsung bahwa seorang pejabat keamanan Israel menyatakan, “Rakyat Mesir memahami kebutuhan keamanan Israel dalam hal ini.”
Belum ada tanggapan dari pihak Mesir terkait laporan dari Israel.
Poros Philadelphia merupakan jalur yang sempit yang terletak di wilayah Jalur Gaza, membentang sepanjang 14 km di sepanjang perbatasan antara wilayah tersebut dan Mesir.
TV Israel i24News melaporkan secara tidak langsung bahwa Israel merasa khawatir akan adanya terowongan di wilayah Palestina di timur Rafah, yang dianggap sebagai kelanjutan dari Poros Philadelphia.
Berdasarkan laporan media tersebut, Mesir telah berulang kali menyatakan bahwa tidak ada terowongan bawah tanah di wilayah perbatasan dengan Jalur Gaza. Meskipun demikian, Israel meyakini bahwa terowongan bawah tanah merupakan elemen kunci dalam operasi Hamas di medan perang.
Sebagai tanggapan atas serangan Hamas, Israel telah melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza. Insiden tersebut telah menewaskan setidaknya 18.800 warga Palestina, dengan sebagian besar korban termasuk anak-anak dan wanita, serta melukai 51.000 lainnya menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut.
Selain itu, hampir 1.200 orang diperkirakan tewas dalam serangan oleh pihak Hamas, sementara lebih dari 130 orang masih disandera.