Mengenal Kerupuk Bangreng Sumedang Yang Resmi di Tetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Jabar 2023

Mengenal Kerupuk Bangreng Sumedang Yang Resmi di Tetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Jabar 2023
Mengenal Kerupuk Bangreng Sumedang Yang Resmi di Tetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Jabar 2023(istimewa/merdeka.com)
0 Komentar

sumedangekspres – Mengenal Kerupuk Bangreng Sumedang Yang Resmi di Tetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Jabar 2023

Makanan khas kerupuk bangreng yang berasal dari Kabupaten Sumedang resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat tahun 2023.

Sampai saat ini tercatat ada 13 warisan budaya Sumedang ditetapkan sebagai WBTB nasional maupun Jawa Barat dalam periode 2018-2023. Ada 7 warisan budaya Sumedang tercatat di WBTB nasional dan 6 WBTB Jabar.

Baca Juga:Mangga Gedong Gincu Sumedang Berhasil Menguasai 60 Persen PasarKisah Pemuda Ciamis Yang Sukses Berbisnis Ternak Kura-kura Brasil

Penghargaan tersebut diberikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada Wakil Bupati Erwan Setiawan pada Karnaval Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat 2023 di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (3/9/2023).

Asal Muasal Kerupuk Bangreng Sumedang

Kerupuk Bangreng Sumedang merupakan salah satu makanan cemilan yang lezat dan gurih berbahan dasar tepung tapioka (Aci Sampeu) yang dibuat secara tradisional dengan bumbu garam, dengan ukuran kecil berdiameter 1 cm, yang dikemas dengan kertas telor yang berwarna merah, kuning, hijau dan putih.

Kerupuk Bangreng pada mulanya biasa dijajakan pada acara hiburan khususnya Seni Bangreng. Makanan khas ini sudah ada sejak ketika pabrik milik bapak Sudira yang menjabat sebagai Kades Cijeler Kecamatan Situraja tahun 1954-1966. Sebelum disebut dengan julukan kerupuk Bangreng awalnya dengan nama kerupuk Ronyok.

Dengan sebutan kerupuk Ronyok, ketika masih belum menggunakan kertas telor yang berwarna warni. Adapun berubah nama menjadi kerupuk Bangreng seiring dengan adanya kertas minyak dan terjadi modifikasi bentuk kerupuk.

Perubahan bentuk serta kemasan kerupuk ini, bertepatan dengan naiknya populeritas kesenian Bangreng di wilayah Kabupatén Sumedang. Dikarenakan identiknya kerupuk tersebut dengan pertunjukan Seni Bangreng. Maka masyarakat yang membelinya pun menyematkan nama kerupuk Bangreng bukan lagi kerupuk Ronyok.

0 Komentar