Jelang Jadi Kawasan Industri, SDM CIawitalu Masih Rendah

Sekretaris Desa Ciawitali
Sekretaris Desa Ciawitali
0 Komentar

sumedangeskpres, BUAHDUA — Menjelang menjadi sebuah kawasan industri, Sekretaris Desa Ciawitali Kecamatan Buahdua Fredi Supriadi menyoroti masalah sumber daya manusia (SDM) di wilayah desanya. Dia pun mengakui di wilayahnya masih rendah SDMnya.

“Menjelang menjadi memang harus ada peningkatan SDM. Itu sangat penting bagi masyarakat Desa Ciawitali,” katanya saat berbincang dengan Sumeks, Selasa (19/12/2023).

Dikatakan, untuk meningkatkan SDM tersebut diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Baik itu dari pemerintah daerah, pusat ataupun lainnya.

Baca Juga:Sumedang Percepat Implementasi Transaksi Elektronil Pemerintah DaerahWarga Tolak Perpanjangan Kontrak

Dia mengakui, sudah dilaksanakan upaya untuk peningkatan SDM di wilayah Desanya. Seperti dari Kementerian Perindustrian sudah ada pelatihan. Dari pemerintah daerah juga sudah ada.

“Namun, yang kami harapkan jangka panjangnya. Jadi mendorong warga yang mempunyai anak itu supaya sekolah yang lebih tinggi,” tegasnya.

Dia mengatakan, masyarakat Desa Ciawitali rata-rata masyarakat menengah ke bawah. Jadi diperlukan dikungan-dukungan pemerintah supaya warga yang menengah ke bawah itu disekolahkan ke jenjang yang lebih tinggi, minimal SLTA.

“Sehingga, saat kawasan industri nanti membutuhkan yang lulusan SMA, itu sudah banyak dan tersedia. Kebetulan saat ini masih sedikit lah,” jelasnya.

Diakui, masyarakat Desa Ciawitali saat ini sudah banyak yang bersekolah, tapi seakan memaksakan diri. Diperlukan dorongan-dorongan dari pemerintah daerah semacam program, karena kami ke sekolah itu berjarak jauh.

“Jadi kalau sekolah ke SMK itu para anak-anak harus menggunakan kendaraan roda dua. Karena tidak ada angkutan umum. Sehingga, diperlukan angkutan atau kendaraan dari pihak sekolah yang menjemput ke Ciawitali. Atau kendaraan hibah dari pemerintah daerah khusus untuk sekolah untuk memfasilitasi supaya lancar,” jelasnya.

Hal itu juga, kata dia, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada anak-anak tersebut. “Karena terkadang anak-anak kalau membawa kendaraan sendiri tidak terkontrol, sehingga dengan adanya kendaraan tersebut dapat menghindari kecelakaan,” jelasnya.

Baca Juga:Jelang Nataru Harga Bawang Merah MelonjakJembatan Cilutung Segera Rampung

Terkait dampak sosial saat menjadi kawasan industri, lanjut dia, dipastikan ada. Seperti, warga yang biasa menggarap lahan, sekarang lahannya tergerus, otomatis harus beralih profesi. Hal itu harus difasilitasi dengan pelatihan UKM dan lain sebagainya. (bim)

0 Komentar