Mengenal Kelompok Houthi yang Menggila di Laut Merah sebagai Bentuk Balas Dendamnya Gaza ke Israel

Mengenal Kelompok Houthi yang Menggila di Laut Merah sebagai Bentuk Balas Dendamnya Gaza ke Israel
Mengenal Kelompok Houthi yang Menggila di Laut Merah sebagai Bentuk Balas Dendamnya Gaza ke Israel (ist/ngopibareng.id)
0 Komentar

sumedangekspres – Mengenal Kelompok Houthi yang Menggila di Laut Merah sebagai Bentuk Balas Dendamnya Gaza ke Israel

Belakangan ini, kelompok Houthi kembali menjadi perhatian publik karena tindakan militan Yaman tersebut yang terlibat dalam pembajakan dan penyerangan kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel di Laut Merah.

Dalam pengumuman terbaru, Houthi menegaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.

Baca Juga:Kalau Terpilih, Cak Imin Ungkapkan Siap Mundur Jika Dianggap Tak BergunaYuk Cek Disini Jadwal dan Tema Debat Perdana Cawapres

Meskipun AS telah mengumumkan pembentukan pasukan perlindungan maritim baru untuk melawan mereka, Houthi bersikeras akan terus melancarkan serangan tersebut.

“Bahkan jika Amerika berhasil memobilisasi seluruh dunia, operasi militer kami tidak akan berhenti… tidak peduli seberapa besar pengorbanan yang harus kami lakukan,” Mohammed Al Bukhaiti, seorang pejabat senior Houthi, mengatakan dalam sebuah unggahan di X pada hari Selasa (19/12/2023).

“Houthi hanya akan menghentikan serangan mereka jika kejahatan Israel di Gaza berhenti dan makanan, obat-obatan dan bahan bakar diizinkan menjangkau penduduk yang terkepung.”

Diperkirakan bahwa kelompok Houthi diberikan senjata dan pelatihan oleh Iran, dan timbul kekhawatiran bahwa serangan mereka dapat memperluas konflik regional, khususnya meningkatkan ketegangan antara Israel dan Hamas, menjadi sebuah konflik yang lebih luas.

Gerakan Houthi, yang juga dikenal sebagai Ansarallah (Pendukung Tuhan), merupakan salah satu faksi yang terlibat dalam konflik saudara di Yaman yang telah berlangsung hampir satu dekade.

Gerakan ini muncul pada tahun 1990-an saat pemimpinnya, Hussein Al Houthi, memulai “Believing Youth,” suatu gerakan kebangkitan agama yang ditujukan untuk sub-sekte Islam Syiah yang telah ada selama berabad-abad yang dikenal sebagai Zaidisme.

Zaidi sebelumnya memerintah Yaman selama berabad-abad, tetapi kehilangan pengaruh di bawah pemerintahan Sunni setelah perang saudara pada tahun 1962.

Baca Juga:Kemenkes Ungkap Varian Covid-19 JN.1 Telah Masuk ke Indonesia. Berikut Gejala serta Ciri-Ciri Covid-19 JN.1Mengenal Sosok Melki, Ketua BEM UI yang Diberhentikan Sementara Akibat Dugaan Pelecehan

Gerakan Al Houthi dibentuk untuk memperjuangkan kepentingan Zaidi dan melawan pengaruh radikal Sunni, terutama doktrin Wahabi yang berasal dari Arab Saudi. Kelompok pendukung setia Al Houthi dikenal sebagai Houthi.

0 Komentar