sumedangekspres – Identitas Pelaku Penembakan Massal di Universitas Praha Ceko Terungkap! Tewaskan 14 Orang
Identitas pelaku penembakan massal yang menyebabkan 14 orang tewas di Praha pada Kamis (21/12/2023) telah diungkap oleh polisi Ceko.
Pelaku penembakan tersebut, yang polisi identifikasi sebagai David Kozak, adalah seorang pelajar berusia 24 tahun. Diduga, sebelum melakukan perjalanan ke ibu kota Ceko untuk melaksanakan misi bunuh diri, ia telah membunuh ayahnya di kampung halamannya di Kladno pada hari Kamis. Media Ceko kemudian merujuk pelaku penembakan sebagai David Kozak dan mempublikasikan fotonya.
Baca Juga:Dianggap Jadikan Paslon Lain sebagai Bahan Candaan, Anies Dilaporkan ke Bawaslu oleh Gabungan AdvokatAjudan Bupati Kutai Barat yang Tendang Sopir Truk Akhirnya Berujung Damai
Kepala Polisi Martin Vondrasek menyatakan bahwa “Kozak telah berbagi sejumlah kiriman di media sosial sebelum melancarkan aksi kejam, dan terpengaruh oleh peristiwa mengerikan serupa yang terjadi di luar negeri.” Vondrasek tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
Vondrasek menyampaikan secara tidak langsung bahwa pelaku penembakan tersebut menyatakan keinginannya untuk melakukan bunuh diri.
Meskipun demikian, media Ceko menemukan tangkapan layar dari akun Telegram yang diduga dibuat oleh Kozak pada awal bulan ini.
Dalam postingan berbahasa Rusia pada tanggal 9 Desember, Kozak diduga menyatakan niatnya untuk menggunakan platform tersebut sebagai “buku harian saat saya menuju ke aksi penembakan di sekolah.”
Dalam serangkaian pembaruan pada tanggal 10 Desember, pelaku penembakan tersebut memperkenalkan dirinya sebagai “David” dan menyatakan keinginannya untuk melakukan penembakan di sekolah serta kemungkinan bunuh diri. Dia mengacu kepada penembak sekolah Rusia, Alina Afanaskina dan Ilnaz Galyaviev, sebagai sumber inspirasinya untuk melaksanakan tindakan kekerasan massal.
Saya selalu ingin membunuh, saya pikir saya akan menjadi maniak di masa depan,” tulis postingan tersebut. Dia menjelaskan, “Kemudian, ketika Ilnaz melakukan penembakan, saya menyadari bahwa melakukan pembunuhan massal jauh lebih menguntungkan daripada pembunuhan berantai. Alina menjadi poin terakhir. Seolah-olah dia datang membantu saya dari surga tepat pada waktunya.”
Kozak, seorang mahasiswa di Universitas Charles menurut keterangan polisi, diketahui belajar sejarah dan telah meraih penghargaan atas tesis sarjana yang dia buat pada tahun 2018.
Baca Juga:Diduga Menistakan Agama, Zulkifli Hasan Dilaporkan ke BareskrimKPU Umumkan Debat Cawapres Kali Ini Disediakan Podium dan Boleh Bawa Alat Tulis. Netizen: Mau Debat atau UAS?
Polisi menyatakan bahwa Kozak “dihilangkan” di dalam gedung universitas tempat kejadian berlangsung. Namun, tidak jelas apakah dia ditembak oleh polisi atau jika dia mengarahkan senjatanya ke arah dirinya sendiri, seperti yang diungkapkan oleh Vondrasek.