King Kobra Membawa Duka di Sumedang: Pawang Ular Dipatok Ular Ketika Sedang Atraksi!

King kobra membawa duka di Sumedang
King kobra membawa duka di Sumedang (ist)
0 Komentar

sumedangekspres– King kobra membawa duka di Sumedang, seorang pawang ular di Sumedang meninggal dunia setelah melakukan atraksi dengan king kobra peliharaannya, diduga ia dipatuk ketika sedang melakukan atraksi tersebut. Pawang ular tersebut berasal dari Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua.
Dia adalah Rosandi Maulana (63) atau biasa disapa Bah Kobra. Ia meninggal usai lengannya dipatuk ular jenis king kobra saat sedang atraksi.

Rosandi Maulana atau biasa disapa Bah Kobra, seorang pawang ular asal Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, meninggal usai dipatuk king kobra.

Ketua Paguyuban Seni Cisarua Andrian Saputra mengatakan Rosandi dipatuk saat sedang pertunjukan. Saat itu, ular yang dipertontonkan ketika beratraksi tiba-tiba bersikap agresif.

Baca Juga:Gelar Karya SD IT Insan Sejahtera Penuh Semangat dan Antusias!Viral Pengantin dari Pamulihan Sumedang: Mengapa? Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Andrian melanjutkan Rosandi terkena gigitan di bagian lengan kiri. Nyawanya tak terselamatkan meski sudah dilakukan tindakan penyelamatan dengan membawa korban ke puskesmas dan rumah sakit.

Kala itu, kondisi Rosandi diketahui cukup parah setelah tubuhnya terlihat mengalami kejang-kejang saat berada di sekitar puskesmas. Rosandi kemudian diputuskan dibawa ke rumah sakit. Namun nahas, nyawanya tak dapat terselamatkan.

Ular king kobra yang mematuk Rosandi memiliki panjang sekitar 3,5 meter dengan bobot sekitar 8 kilogram.
Kematian Bah Kobra menyisakan duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan, tetangga dan orang-orang yang mengenalnya. Andrian mengatakan Bah Kobra merupakan orang yang aktif di berbagai bidang, termasuk seni dan budaya. Selain itu, Bah Kobra juga memiliki jiwa sosial tinggi.

“Almarhum ini orangnya sangat aktif sekali, bukan hanya dalam bidang seni dan budaya tapi dalam pemerintahan tingkat kecamatan, sosok almarhum ini jiwa sosialnya sangat tinggi sekali,” ungkap Andrian

Rasa kehilangan juga dirasakan oleh Asep Firman (24), salah satu pelaku seni di Desa Cisarua. Pasalnya, selain sebagai ahli dalam pertunjukan seni ular, ia pun dikenal sebagai seniman serba bisa.

Ia mengaku sangat kehilangan akan sosok Bah Kobra sebagai seorang seniman andal bagi Desa Cisarua. “Boleh dibilang Bah Kobra ini maestronya karena multitalenta,” ujarnya.

Bukan hanya sebagai seniman, Bah Kobra juga dikenal memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi. Salah satu jasanya saat pandemi COVID-19. Bah Kobra yang diketahui merupakan tenaga sukarelawan di Puskesmas Cisarua menjadi salah satu orang yang berjasa bagi warga Desa Cisarua kala itu.

0 Komentar