sumedangekspres, KOTA- Pemerintahan Desa (Pemdes) Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara terus berupaya menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrim. Untuk itu pihaknya mencanangkan program untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Dalam mendukung program Pemerintah Kabupaten gerakan bersama melawan stunting dan kemiskinan. Kami Pemdes Rancamulya terus berupaya dengan menjalankan beberapa program untuk mengatasi dua permasalahan tersebut yaitu anak stunting dan warga miskin ekstrim,” ucap Kepala Desa (Kades) Rancamulya, Oteng Sulaeman kepada Sumeks baru-baru ini.
Kades menjelaskan, untuk penurunan anak stunting pihaknya terus menggalakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), berupa pemberian susu telor dan biskuit setiap hari selama 90 hari. Kedua PMT bulanan yang dilaksanakan sebulan sekali.
Baca Juga:Jaringan Narkoba Beraksi di SumedangTruk Muatan Pasir Terguling
“Allhamdulillah sampai hari ini Rabu (27/12) bayi di bawah dua tahun (Baduta) yang terindikasi stunting di desa kami sudah menurun, hanya tinggal tiga orang lagi,” ujarnya.
Sementara, lanjut dia, untuk penurunan angka kemiskinan ekstrim pihaknya galakan pemberdayaan warga dengan budidaya ayam petelor. Budidaya ternak domba dan sapi dan budidaya teras hijau yaitu menanam sayuran dipekarangan dengan polibag.
Kades berharap, pada tahun 2024 tidak ada lagi warga dengan kategori miskin ekstrim dan bayi stunting.
“Mudah-mudahan di tahun 2024 tidak ada lagi warga miskin ekstrim dan tidak adalagi stunting baru dan catatan Baduta yang terindikasi stunting. Semoga segera zero stunting,” jelasnya.
Tahun 2024 pihaknya menekankan program penanganan dari mulai remaja putri, ibu hamil. Kemudian para calon pengantin (Catin), agar di Desa Rancamulya tidak terlahir lagi bayi-bayi stunting.(ahm)