- Penyimpangan Sosial
Para pemelihara tuyul seringkali menunjukkan perilaku sosial yang menyimpang, seperti bicara keras, agresif, berpakaian cerobong, dan kurang sopan santun.
Meskipun kesuksesan finansial bisa diraih dengan praktik ini, Geertz juga mengungkapkan bahwa para pemelihara tuyul akan menghadapi kesulitan pada saat kematian.
Proses kematian mereka akan lambat dan sulit, dengan gejala seperti nafas pendek, sakit, dan demam tinggi berkepanjangan.
Baca Juga:Banyak yang Tak Mau Nikah, Orang Korea Selatan Lebih Pilih Anjing Daripada AnakSebelum Bunuh Diri, Lee Sun Kyun Diperas Rp500 Juta Oleh Wanita Ini
“Meski begitu, proses kematian seperti itu merupakan ‘harga yang cukup kecil untuk dibayar’,” kata Geertz.
Melalui risetnya di Mojokuto, Geertz tidak hanya mengamati tuyul, tetapi juga tiga hantu lainnya: memedi, lelembut, dan dedemit.
Hasil penelitiannya menjadikan Geertz salah satu antropolog terkemuka yang secara spesifik meneliti masyarakat Indonesia, membuka pintu wawasan mendalam tentang budaya dan kepercayaan yang melandasi kesuksesan beberapa individu di negeri ini.
Demikian artikel tentang mahasiswa Harvard spill rahasia orang sukses Indonesia.]