Banyak yang Tak Mau Nikah, Orang Korea Selatan Lebih Pilih Anjing Daripada Anak

Orang Korea Selatan Lebih Pilih Anjing Daripada Anak
Orang Korea Selatan Lebih Pilih Anjing Daripada Anak/ist. Kolase: Sumedang Ekspres
0 Komentar

sumedangekspres – Orang Korea Selatan lebih pilih anjing daripada anak, kenapa? Mari simak ulasan selengkapnya disini.

Korea Selatan menghadapi dinamika sosial yang menarik perhatian, di mana tren penurunan jumlah pernikahan dan kelahiran telah membawa dampak signifikan pada struktur keluarga.

Salah satu indikator menarik adalah pergeseran preferensi masyarakat yang semakin cenderung memilih hewan peliharaan, terutama anjing, daripada memiliki anak.

Baca Juga:Sebelum Bunuh Diri, Lee Sun Kyun Diperas Rp500 Juta Oleh Wanita IniTernyata Begini Cara Mengenali Psikopat! Cuma Diliat dari Mata!

Penjualan Stroller sebagai Indikator Tren

Tren ini tercermin dalam penjualan stroller, dengan GMarket sebagai marketplace terbesar di Korea Selatan.

Data dari tiga kuartal pertama tahun ini menunjukkan bahwa penjualan kereta dorong untuk hewan peliharaan meningkat tajam, mencapai 57 persen dari total penjualan stroller.

Sementara itu, penjualan stroller bayi hanya menyumbang 43 persen.

Perubahan ini sangat mencolok jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Pada 2021 dan 2022, hanya sekitar 33 persen dan 36 persen dari total penjualan stroller yang diperuntukkan hewan peliharaan.

Fenomena ini memberikan gambaran bahwa masyarakat Korea Selatan semakin memprioritaskan kehadiran hewan peliharaan dalam hidup mereka.

Dampak pada Angka Kelahiran dan Kesuburan

Pergeseran preferensi ini bukan hanya sekadar tren pasar, tetapi juga mencerminkan krisis angka kelahiran yang sedang dihadapi Korea Selatan.

Menurut Statistik Korea, tingkat kesuburan total perempuan Korea Selatan merosot drastis dari 1,48 pada tahun 2000 menjadi 0,78 pada 2022.

Angka kelahiran juga menurun, mencapai di bawah 250 ribu pada tahun 2022.

Sementara itu, lebih dari 25 persen masyarakat Korea Selatan saat ini memiliki hewan peliharaan, menurut data Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan.

Baca Juga:Jangan Abaikan Ini Kalo Kamu Pengen Hidup Panjang UmurTop 10 Rumah Sakit Terbaik di Dunia, Perwakilan Asia Cuma 1?

Analisis

Meskipun perusahaan seperti GMarket mencatat tren ini, analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara mendalam penyebab penurunan drastis dalam penjualan stroller bayi.

Namun, prediksi menunjukkan bahwa kecenderungan memilih hewan peliharaan daripada memiliki anak dapat terus berkembang di masa yang akan datang.

Dengan tingkat kesuburan yang diprediksi semakin menurun, Korea Selatan menghadapi tantangan demografis yang serius.

Implikasinya dapat mencakup perubahan dalam struktur sosial, dukungan generasi muda, dan perubahan norma keluarga tradisional.

Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah fenomena ini hanya sekadar tren sementara atau sebuah perubahan paradigma dalam pandangan masyarakat terhadap keluarga dan kehidupan.

0 Komentar