sumedangekspres – Mahasiswa Akademi Tata Boga Bandung (ATB) Berbagi Kiat Membuat Makanan Bergizi Untuk Bayi Dan Anak.
Mahasiswa Akademi Tata Boga Bandung (ATB) melaksanakan kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat di Keluarahan Kotakaler, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Pada kegiatan ini, kelompok mahasiswa ATB yang terdiri dari 3 orang, yaitu Ryo Adzkar, Akbar Firmasyah, dan Bimo Anreza, mengambil tema Pemberdayaan Masyarakat untuk Peningkatan Gizi Anak dan Balita.
Baca Juga:Ini Dia 5 Keunggulan Rice Cooker SHARP KS-N18ME-C, Ciptakan Nasi yang Pulen dengan CepatPeran Strategis Gakkumdu dalam Menegakkan Hukum Tindak Pidana Pemilu
Permasalahan yang diangkat oleh mahasiswa ATB adalah rendahnya gizi anak-anak terutama balita yang rawan terkena stunting, juga anak-anak di tingkat sekolah dasar.
Padahal asupan gizi yang cukup pada usia tersebut sangatlah penting untuk menunjang tumbuh kembang anak.
Oleh karena itu mahasiswa ATB mengadakan pelatihan pembuatan bekal sehat dan pembuatan MPASI untuk baduta (bayi dibawah dua tahun)
Salah satu konsumsi makanan kurang bergizi oleh anak-anak adalah saat jajan di sekolah yang belum jelas gizinya.
Anak-anak lebih baik memakan bekal dari rumah yang lebih jelas kandungan gizinya.
Namun terkadang orang tua tidak sempat membuat makanan yang menarik namun tetap praktis dibuat serta disukai anak-anak.
“Permasalahan yang lazim memang gizi anak-anak, karena tidak semua orang tua sempat membuatkan bekal untuk anak sehingga anak lebih sering jajan di luar. Bayi juga begitu, belum semua orang tua sadar pentingnya MPASI untuk bayinya,” kata Ketua TP PKK Kelurahan Kotakaler, Ibu Reni.
Baca Juga:Bawaslu Sumedang Sebut Kepala Desa yang Terlibat Kampanye Pemilu Bisa DipenjaraBandung-Pangandaran Naik Susi Air
Pelatihan pembuatan bekal sehat dilaksanakan kepada Tim Penggerak PKK Kelurahan Kotakaler.
Mahasiswa ATB mendemonstrasikan menu bekal anak yang sehat dan bergizi, namun tetap praktis pembuatannya, yaitu rice egg roll dengan kandungan sayuran dan telur sebagai proteinnya. Menu juga dibuat menarik agar anak menyukainya.
Selain pembuatan bekal sehat, Ryo dkk juga memberikan pelatihan pembuatan dimsum untuk ide usaha ibu-ibu di Kelurahan Kotakaler.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan umkm oleh perempuan agar lebih berdaya dan memiliki penghasilan sendiri.
“Program bermanfaat sekali. Apalagi kita tahu membuat bekal untuk anak itu sangat susah, apalagi yang praktis, bergizi dan sehat. Itu yang penting dan sudah dipraktikan hari ini oleh mahasiswa. Semoga bisa disebarkan lagi oleh ibu-ibu PKK dan peserta hari ini kepada ibu-ibu lain,” testimoni dari Ibu Dewi, Kabid di Kelurahan Kotakaler