Media Asing Soroti Anies di Pilpres 2024, Kenapa Nih?

Media Asing Soroti Anies di Pilpres 2024, Kenapa Nih?
Anies Baswedan. Foto: x @abwnews_
0 Komentar

sumedangekspres – Kenapa media asing soroti Anies? Mari simak selengkapnya.

Pemilihan presiden (pilpres) Indonesia 2024 menjadi sorotan media asing, khususnya dalam memerinci langkah-langkah salah satu kandidat utama, Anies Baswedan.

Sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies terlibat dalam persaingan ketat dengan kandidat lain, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, yang menjadi perhatian utama kantor berita ternama, Reuters, berbasis di London.

“Apa yang kami tawarkan adalah perubahan, mengembalikan kehidupan masyarakat ke jalurnya,” kata Anies dalam wawancara dengan Reuters setelah kampanye di Jawa Barat.

Baca Juga:Janji Anies: Gorontalo Bakal Jadi Kota AgropolitanWow! Ternyata Segini Uang Pensiun Jokowi!

Reuters melaporkan bahwa janji perubahan yang diusung Anies muncul sebagai respons terhadap kekecewaan sebagian masyarakat Indonesia terhadap pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari Prabowo.

Pencalonan tersebut dianggap sebagai upaya mempertahankan pengaruh Joko Widodo (Jokowi) setelah meninggalkan jabatan presiden.

“Janji perubahan ini muncul di tengah kemarahan banyak masyarakat Indonesia, termasuk pejabat senior pemerintah, atas apa yang mereka lihat sebagai upaya Presiden Jokowi untuk mempertahankan pengaruhnya,” muat media itu.

Penting untuk dicatat bahwa pada bulan Oktober, Mahkamah Konstitusi mengubah kriteria kelayakan pemilu, memungkinkan putra presiden mencalonkan diri sebagai wakil presiden dari pasangan Prabowo.

Keputusan ini memicu kekhawatiran akan kembalinya nepotisme dan politik patronase yang dikenal selama pemerintahan Presiden Suharto.

“Pada bulan Oktober, Mahkamah Konstitusi, yang dipimpin oleh ipar laki-laki Jokowi, mengubah kriteria kelayakan pemilu, sehingga memungkinkan putra presiden untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden dari pasangan Prabowo. Keputusan tersebut memicu kekhawatiran akan kembalinya nepotisme dan politik patronase yang menjadi ciri pemerintahan mantan Presiden Suharto selama puluhan tahun,” tambah Reuters.

Selain itu, Reuters menyoroti bagaimana Anies berharap menduduki posisi kedua dalam putaran pertama, yang akan memaksa pemilu dilanjutkan ke putaran kedua jika tak ada kandidat yang mendapat suara mayoritas.

“Anies akan berharap untuk menarik pendukung Ganjar,” tambah media tersebut.

Baca Juga:Jokowi Habiskan Anggaran Rp3.121,9 Triliun di 2023, Emang Buat Apa Aja?Ini 10 Negara Paling Religius di Dunia, Kok Arab Saudi Gak Ada?

Namun, sorotan media asing juga mencerminkan kekhawatiran terkait politik identitas yang dimainkan oleh Anies.

Meskipun menganut Islam moderat, Anies dikritik karena kedekatannya dengan kelompok Islam garis keras, meningkatkan ketegangan dalam politik identitas di Indonesia.

0 Komentar