Pemda Mengakhiri Masa Tanggap Darurat Gempa

FREKWENSI: Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman saat diwawancara soal berakhirnya masa tanggap Darurat bencana gempa bumi, di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, kemarin.
FREKWENSI: Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman saat diwawancara soal berakhirnya masa tanggap Darurat bencana gempa bumi, di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, kemarin.
0 Komentar

sumedangeskpres, KOTA – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang secara resmi menutup masa tanggap darurat bencana gempa bumi, yang merusak lebih dari seribu tempat tinggal.

Penutupan siaga bencana gempa itu, ditutup mulai hari Minggu (7/1).

“Pertanggal 8 Januari, hari ini, kita masuk masa transisi, tentunya kita akan fokus ke konsolidasi, baik konsolidasi sosial, konsolidasi data,” kata Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Senin (8/1).

Nantinya, sambung Herman, pihaknya akan mengawal pelaksanaan tersebut, harapannya akan didapati keadaan yang memang benar-benar reel sesuai dengan laporan.

Baca Juga:Sekolah Rusak, Pembelajaran TerhambatTNI Ringankan Beban Korban Gempa

“Kita akan kawal untuk masuk di rehabilitasi dan rekonstruksi, sehingga dinamika kehidupan masyarakat bisa secepatnya pulih dan beraktifitas seperti sediakala,” benernya.

Disebutkan, menurut laporan dari BMKG, gempa bumi yang mengguncang Sumedang jelang pergantian tahun hingga beberapa hari berikutnya itu, berpusat di kawasan Sumedang Kota.

“Tercatat sebanyak 14 kali mulai dari tanggal 31 Desember 2023 sampai dengan 5 Januari 2024. Terakhir terjadi di tanggal 2 Januari pukul 08.25 bermagnitudo 2,3 skala richter, dengan kedalaman 24 Kilometer,” terangnya.

Jadi, berdasarkan pertimbangan dari aspek kegempaan, kata Herman, potensi gempa bumi sangat kecil kemungkinan terjadi lagi.

Ada beberapa indikator yang bisa m menjadi petunjuk. Pertama, gempa mulai jarang atau frekwensinya mulai berkurang.

“Kami amati juga, pertama kali terjadi gempa ke gempa berikutnya terjadi dalam hitungan jamjam dan selanjutnya interval dari gempa ke gempa lainnya dalam hitungan hari,” terangnya.

Kedua, kedalaman sumber gempa semakin dalam.

“Yang malam tahun baru 4,8 skala Richter dengan kedalaman 5 Kilometer sedangkan yang terakhir 2,3 skala richter dengan kedalaman 24 Kilometer,” terangnya.

Berdasarkan informasi tersebut, maka, tanggal darurat bisa diakhiri.

“Makanya kami akhiri dan masuk ke tahap transisi,” sebutnya.

Baca Juga:Sesar Cipeles Sebabkan Gempa BumiSitu Lakukan Pemulihan Pasca Gempa

Menyoal hari Senin (8/1), tercatat ada dua kali gempa susulan, pihaknya mengaku akan melakukan konformasi ke BMKG.

“Saya akan konfirmasi dulu ke BMKG, nanti kita lihat dari sisi frekwensi, magnitudo serta kedalaman. Nanti dianalisi,” ungkapnya.

Apabila ternyata frekuensinya naik lagi, sambung Herman, maka tidak menutup kemungkinan sumedang bisa kembali lagi ke tanggal darurat.

“Tergantung kebutuhan, tetapi tentu harus cermat, makanya saya akan berkoordinasi secepat mungkin dengan BMKG sekarang juga,” tandasnya. (nur)

0 Komentar