sumedangekspres – Geger! Kartel Narkoba Bajak Stasiun TV dan Kuasai Ibukota, Presiden Ekuador Umumkan Perang.
Negara Ekuador telah mengumumkan status darurat nasional setelah memutuskan untuk memulai “perang” melawan geng narkoba pada Rabu (10/1).
Keputusan ini diambil setelah pemimpin geng narkoba terkemuka, Jose Adolfo Macias yang dikenal sebagai Fito, berhasil melarikan diri dari penjara, menciptakan kekacauan di seantero negara.
Baca Juga:Ternyata Ini Penyebab Longsor Cipondok SubangJadwal Sholat Sumedang Jumat 12 Januari 2024
Fito, yang merupakan pemimpin geng narkoba Los Choneros yang terkenal di Ekuador, berhasil melarikan diri dari penjara di Kota Guayaquil pada Minggu (7/1).
Kejadian ini menyebabkan kegemparan di kalangan aparat kepolisian dan di berbagai penjara di seluruh negeri.
Kondisi semakin kacau ketika, pada Selasa (9/1), kerusuhan pecah di dalam penjara dan lembaga pemasyarakatan. Sebuah kelompok bersenjata secara tiba-tiba menyerang, menyandera para sipir penjara, dan menguasai fasilitas tersebut.
Tidak hanya sampai di situ, kelompok bersenjata ini bahkan mampu mengendalikan ibu kota, Guayaquil, dengan turun ke jalan, menciptakan situasi yang sangat mencekam.
Sebuah stasiun televisi ternama di Ekuador, TC Television, menjadi sasaran kelompok bersenjata tersebut ketika mereka sedang melakukan siaran langsung di studio.
Dengan mengenakan penutup wajah (balaclava) dan pakaian hitam, mereka menodongkan senjata ke arah staf yang berada di studio tersebut.
Para staf ini kemudian disandera, dipaksa berbaring telungkup dengan tangan terikat di belakang mereka.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumedang Jumat 12 Januari 2024Membangun Masa Depan Aman: Pelajaran Mitigasi Gempa Sumedang M 4,8 dan Rekomendasi Tata Ruang Wilayah
Walaupun kejadian ini menciptakan ketegangan di tengah-tengah masyarakat, polisi segera merespons dengan cepat dan berhasil menangkap kelompok bersenjata tersebut.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun, laporan menyebutkan bahwa terdapat 10 orang tewas dalam kerusuhan tersebut, di mana 8 di antaranya tewas di Guayaquil dan 2 di kota Nobol.
Presiden Ekuador, Daniel Noboa, segera mengambil tindakan tegas dengan menetapkan status darurat nasional selama 60 hari.
Langkah ini diambil untuk memberantas 22 geng narkoba yang dianggap sebagai organisasi teroris.
Noboa juga mengumumkan rencananya untuk mendeportasi para tahanan asing sebagai langkah untuk mengurangi populasi penjara di negaranya yang tengah dilanda krisis.
Sementara itu, otoritas Ekuador terus melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap puluhan orang yang diduga menjadi dalang kerusuhan di kota Guayaquil.