Ternyata Ini Penyebab Longsor Cipondok Subang

Ternyata Ini Penyebab Longsor Cipondok Subang
Ternyata Ini Penyebab Longsor Cipondok Subang (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Ternyata Ini Penyebab Longsor Cipondok Subang.

Longsor yang terjadi pada tanggal 7 Januari 2024 di Cipondok, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, menelan korban jiwa sebanyak 2 orang.

Penyebab kejadian ini ternyata tidak hanya disebabkan oleh hujan lebat, melainkan melibatkan faktor-faktor lain yang ikut berkontribusi.

Salah satu faktor yang terlibat adalah penggunaan sumur bor oleh PT Tirta Investana (Aqua) untuk keperluan privatisasi air kemasan.

Baca Juga:Jadwal Sholat Sumedang Jumat 12 Januari 2024Prakiraan Cuaca Sumedang Jumat 12 Januari 2024

Meskipun hanya satu sumber bor yang aktif, informasi yang kami peroleh menunjukkan bahwa penggunaan sumur bor tersebut mungkin telah melebihi daya dukung tanah, menyebabkan kerusakan dan ketidakstabilan tanah yang berpotensi menimbulkan longsor.

Walhi Jawa Barat, satu hari setelah kejadian, melakukan penyelidikan dan assessment cepat di lokasi bencana.

Hasil assessment di lapangan mengungkap bahwa tanah longsor di area PT Tirta Investama (Aqua) tidak dapat dilepaskan dari gangguan aktivitas pengeboran yang dapat menjadi pemicu longsor saat terjadi hujan yang berkepanjangan.

“Kejadian longsor di lokasi PT Tirta Investama (Aqua) tidak terlepas dari gangguan pengeboran yang dapat memicu longsor saat hujan terus-menerus.

Sementara letak geografis lokasi bencana turut memainkan peran,” ungkap Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Wahyudin Iwang.

Berdasarkan informasi yang diterima, PT Tirta telah memperoleh izin pengambilan air untuk air kemasan sejak tahun 1998.

Namun, keberlanjutan lokasi tersebut memerlukan langkah-langkah reforestasi di sekitar area eksploitasi air.

Baca Juga:Membangun Masa Depan Aman: Pelajaran Mitigasi Gempa Sumedang M 4,8 dan Rekomendasi Tata Ruang WilayahTernyata Ini Alasan Suami Bacok Istri di Sumedang

“Pemerintah diharapkan meminta penjelasan dari PT Tirta mengenai upaya yang telah dilakukan untuk menjaga keberlanjutan mata air selama ini,” tegas Wahyudin.

Dampak dari longsor tersebut melibatkan kematian 2 warga yang tertimbun tanah, sementara 129 orang harus mengungsi di posko pengungsian yang disediakan oleh pemerintah.

Meskipun pemukiman tidak terdampak secara langsung, warung yang berada di sekitar wisata air Cipondok mengalami dampak yang signifikan.

Wahyudin menyatakan bahwa, hingga saat ini, tindakan mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sumedang terhadap potensi atau dampak dari longsor tersebut belum terlihat secara menyeluruh.

Meskipun ada inisiatif untuk mengungsikan warga dan memberikan himbauan kepada masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi longsor, upaya-upaya tersebut masih perlu ditingkatkan.

0 Komentar