sumedangekspres – Berikut artikel tentang Citigroup PHK karyawan.
Citigroup, bank terbesar ketiga di Amerika Serikat, mengumumkan rencananya untuk melakukan pemotongan 10% dari total tenaga kerjanya, setara dengan sekitar 20.000 karyawan.
Keputusan ini diambil dalam upaya untuk mendongkrak kinerja perusahaan yang tengah mengalami tekanan dan untuk memitigasi penurunan harga saham. CEO Citigroup, Jane Fraser, sebelumnya telah mengumumkan rencana restrukturisasi besar-besaran pada bulan September 2023 sebagai respons terhadap tantangan kinerja yang telah lama dihadapi oleh bank ini.
Seiring dengan pengumuman ini, Citigroup menyatakan, “Sekitar 10% atau kurang lebih 20.000 karyawan perusahaan akan diberhentikan dalam jangka menengah.”
Baca Juga:Buruan Ganti Profesi! Ini 15 Pekerjaan yang Terancam Hilang!Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia hingga Februari, Termasuk Sumedang Harus Waspada!
Namun, perusahaan tidak memberikan rincian jelas tentang durasi jangka waktu “jangka menengah” tersebut.
Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif yang dikenal sebagai “Proyek Bora Bora,” yang telah menjadi fokus utama dalam merestrukturisasi Citigroup. Meskipun proyek ini telah diumumkan sejak bulan September, detail mengenai pemotongan pekerjaan baru-baru ini mulai muncul.
CEO Jane Fraser, yang mengambil alih kepemimpinan pada tahun 2021, berusaha untuk mengubah citra Citigroup yang telah tertinggal dibandingkan dengan pesaingnya sejak krisis keuangan tahun 2008.
Pemotongan karyawan ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk mengurangi biaya operasional dan mempercepat transformasi digital perusahaan.
Pada bulan November, laporan CNBC menyebutkan bahwa para manajer dan konsultan yang terlibat dalam “Proyek Bora Bora” telah membahas kemungkinan pemotongan pekerjaan sebesar 10% di beberapa divisi utama perusahaan.
Gelombang pemutusan pekerjaan telah dimulai, dimulai dari lapisan paling atas perusahaan, dan putaran pemotongan pekerjaan berikutnya dijadwalkan pada 22 Januari.
Citigroup mencatat biaya sebesar $780 juta pada kuartal keempat tahun 2023 terkait dengan proyek restrukturisasi ini.
Baca Juga:Asik! Rekrutmen CASN Bisa Dilakukan Lebih dari Sekali dalam Setahun!Heboh! Orang Malaysia Ini Rela Pergi ke Indonesia Demi Coba Whoosh
Perusahaan juga memperkirakan adanya tambahan biaya pesangon dan biaya lainnya sebesar US$ 1 miliar pada tahun 2024. Meskipun biaya ini cukup besar, Citigroup percaya bahwa langkah ini dapat membantu memangkas biaya hingga US$ 2,5 miliar seiring berjalannya waktu.
Dalam presentasinya, Citigroup menyebutkan bahwa jumlah pemotongan karyawan bisa sedikit lebih rendah jika perusahaan memilih untuk menggunakan sumber daya internal daripada mengandalkan fungsi outsourcing.
Meskipun perusahaan memberikan klaim bahwa langkah ini dapat membantu perusahaan mengurangi beban biaya, dampaknya terhadap kesejahteraan karyawan dan citra perusahaan tetap menjadi perhatian.