sumedangekspres – Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro baru-baru ini mengingatkan masyarakat akan perubahan sifat kejahatan modern, dari serangan psikologis hingga ancaman teknologi.
Kapolri menilai fenomena ini akan berdampak signifikan terhadap kerja kepolisian, khususnya menjelang pemilu 2024. Ia bahkan mengungkap ada seseorang yang memiliki ratusan akun palsu dengan tujuan meretas hingga 800 akun serta menyebarkan berita bohong atau yang biasa disebut dengan hoax.
Pelaku kejahatan ini menggunakan berbagai modus operandi, mulai dari akun anonim, semi anonim, hingga akun nyata. Mereka masuk ke sejumlah grup aplikasi perpesanan untuk menyebarkan informasi palsu.
Baca Juga:Giliran Kyai se-Kabupaten Bekasi Dukung Duet Prabowo-GibranPakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Ajak Setiap Personel Polisi Kedepankan Komunikasi Persuasif dan Berbasis Budaya dalam Tangani Potensi Konflik Menjelang Pemilu 2024
Kapolres menekankan perlunya masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial, melakukan penyaringan informasi, dan selalu memeriksa sumber informasi sebelum menyebarkannya.
Ia juga memperingatkan agar tidak terpancing oleh berita yang disebarkan oleh “buzzer” atau pendengung yang sering kali bertujuan untuk memanipulasi opini publik.
Pelaku kejahatan ini menggunakan berbagai modus operandi, mulai dari akun anonim, semi anonim, hingga akun nyata. Mereka masuk ke sejumlah grup aplikasi perpesanan untuk menyebarkan informasi palsu.
Kapolres menekankan perlunya masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial, melakukan penyaringan informasi, dan selalu memeriksa sumber informasi sebelum menyebarkannya.
Ia juga memperingatkan agar tidak terpancing oleh berita yang disebarkan oleh “buzzer” atau pendengung yang sering kali bertujuan untuk memanipulasi opini publik.
Menyikapi kondisi politik yang memanas, Kapolres Purnomo Condro meminta agar masyarakat dapat menyikapi perbedaan politik dengan kepala dingin. Ia mengajak untuk menganggap perbedaan sebagai hal yang wajar, agar kesatuan bangsa tidak terpecah belah. Sikap saling menghormati dan mendengarkan pandangan orang lain dianggap sebagai kunci untuk menjaga stabilitas dan persatuan bangsa.
Selain ancaman dari serangan siber, Kapolres juga menyoroti maraknya kejahatan teknologi terkait pinjaman online atau pinjol. Ia memperingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam berbelanja secara online dan bertransaksi dengan layanan pinjol. Kewaspadaan ini diperlukan agar tidak terjerat dalam praktik penipuan dan keuangan yang merugikan.***
Baca Juga:Isu Potensi Mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Kabinet Indonesia Maju: Benarkah?Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan PSC 119 Dinkes Kabupaten Sumedang di Tahun 2023
Demikian merupakan artikel pembahasan mengenai Ancaman Keamanan Masa Kini: Kapolres Metro Jakarta Pusat Ingatkan Masyarakat tentang Maraknya Kejahatan Teknologi.