sumedangekspres – Kabupaten Sumedang, sebuah daerah indah di Jawa Barat, merupakan rumah bagi kawasan dengan kekayaan alam yang luar biasa, namun di balik keindahannya terdapat kawasan rawan bencana yang memerlukan perhatian serius.
Kabupaten Sumedang yang termasuk dalam kategori rawan bencana mempunyai tingkat risiko yang berkisar dari sangat tinggi hingga rendah.
Belakangan ini, wilayah tersebut dilanda serangkaian gempa bumi luar biasa yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat dan menarik perhatian berbagai pemangku kepentingan, termasuk Direktur Komite Nasional Pengamat Kebijakan Publik (KNPKP) Toni S Liman.
Baca Juga:Pemerintah Provinsi Jawa Barat Mendukung Pemilu 2024 dengan Menetapkan Lokasi StrategisBawaslu Jabar Akan Menindaklanjuti Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye Ridwan Kamil di Tasikmalaya
Toni S Liman menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi bencana di Kabupaten Sumedang. Menurutnya, kini saatnya melakukan penanganan bencana secara serius, khususnya melalui pendekatan mitigasi bencana.
Pencegahan bencana adalah tindakan preventif dan manajemen risiko yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif bencana.
Dalam analisis Toni, salah satu dimensi yang menjadi faktor penghambat efektivitas mitigasi bencana adalah kurangnya keahlian para pelaksana. Tidak semua orang yang terlibat dalam penanggulangan bencana memiliki pemahaman dan keahlian yang memadai dalam hal mitigasi.
Ini menunjukkan perlunya peningkatan kompetensi dan pelatihan bagi para petugas penanggulangan bencana di Kabupaten Sumedang.
Terkait dengan hal ini, Toni juga mengungkapkan kekurangan sumber daya manusia di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang.
BPBD, sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana, menghadapi kendala karena kekurangan pegawai yang memiliki keahlian khusus dalam mitigasi bencana.
Selain itu, kekurangan tenaga ahli di bidang Ilmu Teknologi (IT) juga menjadi salah satu hambatan, mengingat teknologi memiliki peran penting dalam pemantauan dan respons cepat terhadap bencana.
Baca Juga:Aturan Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya: Kendaraan Ramah Lingkungan yang Memerlukan KepatuhanMengenal Hutan Adat yang Dibahas Gibran di Debat Cawapres: Yuk Simak!
Toni menekankan bahwa penting bagi BPBD Sumedang untuk segera naik tipe agar dapat mengatasi faktor penghambat, terutama dalam hal anggaran biaya dan sarana prasarana.
Dikatakan bahwa keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumedang dalam bidang kebencanaan menjadi salah satu faktor utama yang menghambat efektivitas penanggulangan bencana di wilayah tersebut.***
Demikian merupakan artikel pembahasan mengenai Kabupaten Sumedang: Menghadapi Tantangan Bencana dengan Serius.