sumedangekspres – Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) telah menciptakan tantangan baru di dunia cyber.
Sebuah laporan dari National Cyber Security Center (NCSC), bagian dari badan intelijen GCHQ Inggris, memperingatkan bahwa penipuan siber akan semakin marak pada tahun 2024, didorong oleh kemajuan Artificial Intelligence.
Dalam laporan tersebut, disoroti bahwa alat Artificial Intelligence dapat mengakibatkan peningkatan serangan siber, merendahkan hambatan keamanan, dan memudahkan peretas untuk menembus sistem.
Baca Juga:Brasil Pimpin Produksi Bioetanol Global, Indonesia Juga ‘Tak Mau Kalah’Bentar Lagi Lengser, Segini Uang Pensiun Jokowi dan Ma’ruf Amin
“AI hampir pasti meningkatkan volume dan dampak serangan siber dalam dua tahun ke depan. Namun dampaknya pada ancaman siber tidak akan merata,” tulis laporan tersebut.
Serangan-serangan ini diprediksi akan dilakukan oleh peretas oportunistik, yang mungkin tidak memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan tingkat tinggi.
Meskipun demikian, adanya peningkatan serangan ransomware secara global juga menjadi perhatian serius.
Selain itu, laporan mencatat bahwa peretas yang didukung negara akan menggunakan Artificial Intelligence untuk melakukan kejahatan lebih besar, termasuk pembuatan malware dan operasi siber tingkat lanjut pada jaringan.
Dengan pengembangan Artificial Intelligence yang pesat, ada kekhawatiran terkait keamanan pengguna internet, dengan badan intelijen dari seluruh dunia meneliti potensi terkait algoritma.
Pentingnya keamanan penggunaan Artificial Intelligence juga telah menjadi fokus beberapa pemerintah, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada.
Mereka tengah berupaya memahami cara peretas memanfaatkan teknologi tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi masyarakat dari ancaman siber yang semakin canggih.
Baca Juga:Dicap Proyek Gagal, Ini 12 Lokasi Food EstateInilah 5 Tokoh yang Dikenal di Dunia yang Gak Pernah Kuliah
Sebagai respons terhadap potensi risiko ini, diperlukan kolaborasi global dan peningkatan kesadaran akan keamanan siber.
Meskipun Artificial Intelligence membawa inovasi, tantangan keamanan yang dihasilkannya membutuhkan tindakan preventif yang efektif guna melindungi sistem dan data dari serangan yang dapat merugikan.
Sebagaimana diungkapkan oleh laporan NCSC, “Keamanan siber harus menjadi prioritas utama untuk menghadapi masa depan yang semakin terhubung dan didorong oleh AI.”