Dicap Proyek Gagal, Ini 12 Lokasi Food Estate

Dicap Proyek Gagal, Ini 12 Lokasi Food Estate
Dicap Proyek Gagal, Ini 12 Lokasi Food Estate/ist
0 Komentar

sumedangekspres – Mari simak artikel tentang dimana saja lokasi food estate.

Proyek food estate di Indonesia telah menjadi sorotan dan kontroversi, disertai dengan kritikan keras sebagai proyek yang dianggap gagal dan merugikan lingkungan.

Meskipun diumumkan sebagai langkah strategis dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional, sejumlah kritikus, termasuk calon presiden dan calon wakil presiden, menyatakan pandangan mereka terhadap kegagalan proyek ini.

Kontroversi Food Estate

Proyek food estate, yang digencarkan oleh Presiden Joko Widodo, menarik perhatian karena dianggap sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan di sektor pertanian dan ketahanan pangan.

Baca Juga:Inilah 5 Tokoh yang Dikenal di Dunia yang Gak Pernah KuliahRamai di Twitter, Netizen Bahas Riwayat Pendidikan Gibran Ada yang Aneh

Namun, seiring berjalannya waktu, kritikan terus mengalir terutama terkait dengan dampak lingkungan dan kerugian bagi para petani.

Lokasi Food Estate

1. Sumatra Utara – Humbang Hasundutan (Humbas):

Fokus pada pengembangan tanaman hortikultura, terutama bawang.

2. Jawa Tengah – Temanggung dan Wonosobo:

Difokuskan untuk tanaman hortikultura.

3. Jawa Barat – Garut:

Khusus untuk hortikultura.

4. Jawa Timur – Gresik:

Khusus untuk mangga, dirancang untuk pasar ekspor, dan dikombinasikan dengan intercropping.

5. Kalimantan Tengah – Pulang Pisau dan Kapuas:

Fokus pada pengembangan pertanian padi, kelapa genjah, dan peternakan bebek.

6. Kalimantan Tengah – Gunung Mas:

Khusus untuk pengembangan pertanian singkong dan jagung.

7. NTT – Sumba Tengah:

Pengembangan lumbung padi.

8. NTT – Belu:

Fokus pada pengembangan jagung.

9. Papua – Keerom:

Pengembangan pertanian padi dan jagung.

10. Papua Selatan – Merauke:

Dikhususkan untuk pengembangan pertanian padi dan jagung.

Meskipun lokasi food estate tersebar di berbagai provinsi, kritik terhadap proyek ini semakin meruncing.

Para kritikus, termasuk tokoh politik seperti Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD, menilai proyek ini sebagai gagal dan merugikan petani.

Dampak lingkungan juga menjadi sorotan utama, dengan beberapa lokasi mengalami perubahan ekosistem yang merugikan.

Kontroversi seputar food estate tetap menjadi perbincangan hangat di tengah tantangan pangan nasional.

Sementara pemerintah terus mempertahankan proyek ini sebagai bagian dari strategi untuk mengatasi berbagai masalah di sektor pertanian.

Baca Juga:Media Asing Soroti Gibran di Debat, Apa Gara-gara Ini?Dulu Kawan Kini Lawan, Tom Lembong Spill Kesalahan Besar Jokowi!

Pertanyaan tentang keberlanjutan dan efektivitasnya tetap menggantung, memberikan catatan serius tentang kompleksitas tantangan ketahanan pangan di Indonesia.

Demikian artikel tentang lokasi food estate.

0 Komentar