sumedangekspres – Bukan Hanya Mengaji, Santri di Sumedang Diajarkan Mitigasi Bencana.
Puluhan santri mengikuti program pelatihan adaptasi bencana yang dipersembahkan oleh Indonesia Disaster Adaptive (IDA) di Ponpes Al Hikamussalafiyah, Tanjungkerta.
Acara yang diberi nama Kemah Adaptasi Bencana atau IDA Camp #4 ini berlangsung selama 3 hari, dimulai dari tanggal 24 hingga 26 Januari 2024.
“Kegiatan ini merupakan upaya konsolidasi dan koordinasi antara berbagai unsur pentahelix untuk memperkuat ketangguhan dan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap bencana,” ungkap Saenah Sabrinah, salah satu pemateri yang turut andil dalam kegiatan tersebut.
Baca Juga:Gandeng PT INTI Untuk Wujudkan Sumedang Smart CityGumpalan Awan Berpetir di Sumedang Mirip Film Horor, Ini Kata BMKG
Partisipasi dalam kegiatan ini melibatkan sejumlah instansi, termasuk BPBD, Kodim, Polres, PMI, Tagana, Kementerian Agama, hingga BAZNas Sumedang.
Saenah menekankan pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini bersumber dari pesantren, mengingat peran pesantren yang signifikan dalam mendukung masyarakat dalam situasi darurat.
“Pendekatan kami berbasis pesantren, karena pesantren memiliki cakupan yang luas. Saat masyarakat menghadapi kondisi darurat, mereka biasanya mencari tempat seperti masjid atau pesantren,” katanya.
Hal ini disampaikan Saenah karena masyarakat melihat pesantren sebagai tempat yang aman dan nyaman, dengan fasilitas yang dianggap memadai.
“Masyarakat percaya bahwa pesantren adalah tempat yang aman dan nyaman, karena di sana terdapat para kiyai yang dapat memberikan dukungan sosial, psikososial, dan berbagai bentuk bantuan lainnya,” tambahnya.
Menurut Saenah, meskipun pesantren dianggap sebagai tempat yang aman, kapasitas mereka terkait kebencanaan masih perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu, melalui kegiatan Kemah Adaptasi Bencana, mereka berharap dapat memperkuat peran pesantren dalam menghadapi tantangan bencana.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumedang Kamis 25 Januari 2024Jadwal Sholat Sumedang Kamis 25 Januari 2024
“Dengan kegiatan ini, kami ingin memperkuat keterlibatan semua pihak, mulai dari aspek perekonomian hingga budaya. Kami mengumpulkan semua pemangku kepentingan yang ada untuk memperkuat peran pesantren di Sumedang,” ujarnya dengan tekad.
Bambang Imanudin, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat, memberikan apresiasi positif terhadap kegiatan Kemah Adaptasi Bencana IDA Camp #4.
Menurutnya, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya mitigasi bencana di lingkungan pesantren.
“Kegiatan ini sangat positif untuk membantu kami di pemerintahan, menunjukkan bahwa pesantren sudah siap dalam hal mitigasi dan adaptasi jika suatu saat terjadi bencana. Kami berharap bahwa para santri dapat lebih memahami dan aktif dalam upaya penanggulangan bencana,” ungkap Bambang.