sumedangeskpres, KOTA – Tingginya harga sembako menyebabkan berkurangnya daya beli masyarakat, khususnya masyarakat golongan bawah.
Dalam memenuhi kebutuhan sehari- sehari, tidak sedikit masyarakat yang umumnya ibu-ibu, menjual atau menggadaikan barang berharganya.
Seperti yang disampaikan Popong (35), seorang ibu rumah tangga di salah satu tempat gadai di Jalan Angkrek, dia mengatakan kebutuhan sehari-hari sekarang meningkat dua kali lipat.
Baca Juga:Forkopimda Geruduk Kantor PWIDirut PLN Pimpin Langsung Pengamanan Pasokan Listrik dari Posko Nasional Siaga Pemilu PLN
“Tingginya harga beras dan sembako menimbulkan kebutuhan sehari – hari kami sebagai ibu rumah tangga meningkat dua kali lipat,” katanya, baru-baru ini.
Sedangkan, uang belanja dari suaminya tidak bertambah. Sehingga dengan terpaksa Popong menggadaikan barang berharga miliknya.
Saat ditanya apa yang digadaikan, Popong mengaku, saat ini dia menggadaikan cincin mas miliknya dengan berat 2 gram.
“Terpaksa saya gadaikan cincin untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan ongkos anak sekolah, ya nanti kalau ada rejeki lebih akan ditebus kembali,” ucapnya.
Dia berharap, pemerintah segera menurunkan harga kebutuhan pokok.
“Saya sebagai ibu rumah tangga memohon kepada pemerintah untuk segera menurunkan harga pokok di pasaran,” ungkapnya.
Di tempat sama, salah seorang pelayan tempat gadai, Edo mengatakan, selama tiga bulan terakhir omset Pusat Gadai tempat bekerjanya meningkat drastis.
“Memang, akhir – akhir ini omset kami meningkat sekitar 40 persen dari bulan – bulan sebelumnya,” katanya.
Baca Juga:Jalan Amblas Ekonomi TergangguAtap Roboh, Belasan Siswa Luka-luka
Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena tingginya harga kebutuhan pokok, sehingga daya beli masyarakat berkurang, sementara kebutuhan sehari- hari harus ditutupi” pungkas Edo. (ahm)