Kalah Pada Quick Count, Ganjar: Gak Normal!

Kalah Pada Quick Count, Ganjar: Gak Normal!
Kalah Pada Quick Count, Ganjar: Gak Normal! (ist/getty Image)
0 Komentar

sumedangekspres – Ganjar sebut ada anomali pada perolehan suara Quick Count atas suara dirinya dan Mahfud MD.

Menurut Quick Count live streaming Channel Youtube Kompas TV Jawa Timur, perolehan suara Capres dan Cawapres pada Quick Count saat ini masih diungguli oleh pasangan calon Prabowo Gibran yang mendapatkan perolehan suara 59,02%.

Diikuti oleh pasangan calon Anies-Muhaimin yang mendapatkan suara 25,36% dan terakhir ada paslon nomor 3 Ganjar-Mahfud dengan perolehan suara 16,61%.

Baca Juga:Jabar Punya Komeng, Jatim Punya Calon DPD RI yang Viral Karena Cantik dan Manis, 282.917 Orang KepincutPrabowo Gibran Menang dalam Quick Count, Jangan Senang Dulu! Nantikan Real Count Resmi dari KPU

Ganjar Pranowo yang merupakan calon presiden nomor urut 03 merasakan keanehan akan perolehan suaranya.

Ganjar merasakan perbedaan yang cukup signifikan akan perolehan suara partainya yang tinggi, namun suaranya malah justru rendah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini.

Perasaan tersebut disampaikan Ganjar pada wartawan ketika ditemui di Gedung High End, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).

Ganjar menyebutkan bahwa hasil Quick Count dari sederet lembaga survei menyebutkan bahwa peroleh suara PDIP masih cukup tinggi bahkan menempati urutan nomor 1.

“Kalau nggak salah masih nomor 1 ya? Agak anomali ya dengan suara saya ya,” ujar Ganjar Pranowo.

Dirinya yang merasakan ketidaknormalan tersebut menyebutkan bahwa TPN Ganjar-Mahfud sedang menyelidiki Anomali tersebut.

Ganjar juga memberikan salah satu kemungkinan penyebab yang membuat anomali tersebut bisa saja terjadi.

Baca Juga:1 Parpol Akan Didepak dari Kursi Empuk Senayan, Ini 8 Parpol yang Lolos ke DPR RI Menurut Lembaga SurveiJangan Salah! Ini Bedanya Quick Count, Real Count dan Exit Poll

“Mudah-mudahan nanti ketemu apa faktornya, sepertinya split-ticket voting-nya agak terlalu lebar,” kata Ganjar.

Perlu diketahui, Split-ticket voting adalah sebuah fenomena terbelahnya dukungan politik pemilih dalam dua event pemilihan yang ada.

Sebagai contoh, berbedanya dukungan pemilih dalam pileg dan pilpres, di mana pasangan capres-cawapres yang didukung, bukan berasal dari kelompok yang didukung oleh partai politik pilihannya.

Demikianlah pembahasan Kalah Pada Quick Count, Ganjar: Gak Normal!.***

0 Komentar