sumedangekspres – Pagi ini 22 Februari 2024, suasana di Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dipenuhi dengan semangat baru saat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi memimpin rapat pimpinan perdananya setelah dilantik sebagai Menteri ATR.
Dalam rapat tersebut, AHY menekankan pentingnya kerjasama lintas sektoral untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan dalam bidang agraria dan tata ruang.
Salah satu instruksi utama dari AHY adalah meminta jajarannya untuk menyusun resume yang komprehensif mengenai target dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program-program di Kementerian ATR/BPN.
Baca Juga:Kepala BPBD Kabupaten Sumedang: Bukan Tornado, Itu Murni Angin Puting Beliung!Deretan Kandungan Skincare yang Ternyata Ampuh untuk Samarkan Mata Panda
Langkah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang situasi aktual yang dihadapi dan memungkinkan penyusunan strategi yang lebih efektif.
Dalam arahannya, AHY menegaskan pentingnya kerjasama antara Kementerian ATR dan lembaga lainnya.
Dia menggarisbawahi bahwa koordinasi yang baik dengan kementerian dan lembaga terkait merupakan kunci untuk menyelesaikan berbagai isu agraria dan tata ruang yang kompleks.
Salah satu prioritas utama yang ditekankan oleh AHY adalah percepatan penerbitan sertifikat melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
AHY menegaskan komitmennya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap sertifikat tanah dengan target mencapai 120 juta bidang tanah.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepastian hukum dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan di berbagai daerah.
Meskipun harus segera meninggalkan rapat pimpinan untuk menjalankan dinas pertamanya sebagai menteri di Sulawesi Utara, AHY tetap menyampaikan permintaan maaf kepada jajaran atas ketidakhadirannya hingga rapat selesai.
Baca Juga:Deretan Makanan Ini Ternyata Bikin Anda Kenyang Tahan Lama!Mengenal Teh Putih yang Menjadi Jenis Teh Premium di Indonesia
Dengan kepemimpinan AHY, diharapkan Kementerian ATR dapat mengambil langkah-langkah strategis yang lebih efektif dalam mendukung pembangunan agraria dan tata ruang yang berkelanjutan.***