sumedangekspres, Bandar Lampung – Pemandangan berbeda terlihat di pemukiman warga Kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.
Lahan di wilayah tersebut dahulunya kosong dan dihimpit hunian warga, namun kini menjadi lahan hijau dan produktif.
Ya, lahan-lahan tak terpakai tersebut telah diubah menjadi urban farming, sehingga masyarakat sekitar dapat memanfaatkan hasil tanamnya untuk berbagai kebutuhan.
Baca Juga:Dana Kelolaan Reksadana Tumbuh 13%, BRI-MI Sabet Top 5 Manajer Investasi di Tahun Pertama Gabung BRI GroupKorban Angin Puting Beliung di Sumedang Dapat Bantuan Cepat Tanggap BRI
Program ini pun juga menjadi langkah untuk mendorong perbaikan dan pelestarian lingkungan masyarakat sekitar.
BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli BRInita (Bertani di Kota) bersama warga setempat berkolaborasi mengambil peran dalam perubahan di lingkungan Kelurahan Surabaya tersebut.
Sutihat, selaku Ketua KWT Mandiri Sejahtera menjelaskan bahwa BRInita sangat membantu masyarakat dalam mengoptimalkan lahan-lahan yang ada.
Warga setempat saat ini memliki aktivitas dalam mengelola urban farming yang didukung dengan pembangunan fasilitas, infrastruktur, penyediaan bibit, hingga pelatihan urban farming bersama komunitas yang sudah berhasil mengembangkan urban farming hidroponik sebelumnya.
Selain memperindah lingkungan, program ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi gizi masyarakat setempat.
Sayur-sayuran yang dipanen oleh warga dimanfaatkan dan diberikan secara gratis sebagai upaya penanganan stunting bagi balita dan anak-anak.
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah seorang warga Kelurahan Surabaya, Yuli yang mengatakan bahwa program ini sangat membuat masyarakat terbantu, terutama dalam pemenuhan gizi bagi para generasi muda.
Baca Juga:BRI Cabang Sumedang Salurkan Bantuan BRI Peduli untuk Korban Bencana Angin Puting BeliungMengenal Kelawi, Pemenang Desa BRILiaN Hijau Berkat Inovasi Berkelanjutan
“Berkat bantuan ekosistem urban farming ini kami merasa sangat terbantu, sayuran yang dihasilkan bermanfaat untuk konsumsi rumah tangga dan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak”, katanya.
Di sisi lain, hasil penjualan sayuran dari hidroponik juga bisa dimanfaatkan untuk pemasukan kas KWT Mandiri Sejahtera. Kemudian, dana tersebut digunakan lagi untuk pembelian bibit, nutrisi tanaman, dan biaya pemeliharaan tanaman.
Di KWT Mandiri Sejahtera terdapat para local hereos yang secara khusus mengelola urban farming mulai dari pembibitan, perawatan tanamana hingga panen.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada BRI dan IWABRI (Ikatan Wanita BRI) yang telah memberikan bantuan sarana urban farming dan selalu memberikan pendampingan dan edukasi secara langsung kepada kami sehingga sampai dengan saat ini tercatat kami sudah melakukan 5 kali panen raya sayuran hidroponik,” tambah Ibu Sutihat.