sumedangekspres – 2 Kunci Mental Antifragile, Cobain Yuk, Tidak cuman fisik yang harus kamu jaga biar kuat, mental juga harus di jaga dan diasah menjadi kuat.
Kuat secara mental bukan berarti kamu abaikan semua perasaan yang kamu alami dan rasakan atau kamu ga pernah menangis sama sekali.
Dilansir dari medium .com, Kuat secara mental itu bukan berarti kamu punya kontrol sepenuhnya pada apa yang kamu terima ya, terhadap pembicaraan yang masuk kedalam kuping kamu.
Baca Juga:Mengapa Pulang Lebih Cepat daripada Pergi? Misteri di Balik Fenomena Return Trip EffectBener Gasih Hubungan Akan Lebih Bahagia Ketika Ga Di Upload di Social Media
Contohnya, seperti kamu gabisa kontrol perasaan yang bepikir secara berlebihan atau insecure yang muncul atau juga ke trigger tersadar sama seseorang yang ada di sekitarmu.
Kekuatan mental ini merupakan mengenai kamu yang paham pada bagian mana dari pikiran kamu yang bisa kamu kontrol dan yang paling utama itu mengontrolnya dengan baik ketika diperlukan.
kamu tidak bisa mengontrol ke khawatiran akan tiba-tiba muncul di kepala kamu, namun kamu bisa milig untuk tetap khawatir atau tidak.
Kamu gabisa mengontrol apa yang orang-orang yang tidak menyukai kamu, tapi kamu bisa memilih cara untuk menanggapinya, mau dengan baik atau dengan cara yang keras.
Ketika kamu mau melangkah berubah, dari yang tadinya anxios, memiliki anger issues, atau low self,esteem, kamu harus paham pola kebiasaan yang bica memunculkan perasaan yang bekecamuk itu.
Ini kebiasaan yang dapat kamu lakukan untuk membentuk mental yang kuat.
1.Jujur dengan Perasaan Sendiri
Terkecuali kamu ada sesi untuk melakukan terapi atau membiasakan journaling, besar kemungkinan kamu tidak tau persis apa yang lagi kamu rasakan pada saat itu. Kalau kamu marah, apakah kamu kecewa, frustasi, atau irritated?
Baca Juga:5 Makanan yang Memicu Efek Penurunan Berat Badan seperti Obat DietZodiak Paling Untung Di 7 Maret 2024, Dapet Rezeki Nomplok
Dengan semakin detail kamu mengerti mengenai perasaan yang kamu rasakan, semakin kamu tau gimaca cara untuk overcine pada perasaan negatif yang berakibat buruk itu.
Jujur terhadap diri sendiri terkadang tidak cukup, maksudnya pada saat kamu ditanya oleh teman kamu, “gimana kabar kamu?” dan kamu akan menjawab “aman”, nah itu sama aja kalau kamu bohong pada dirimu sendiri.