sumedangekspres – Karir Lebih dari Sekadar Identitas, Identitas Tidak Hanya Sekedar Kerjaan, Hidup kita kerap kali terperangkap dalam lingkaran atau siklus mengejar karir.
Dengan seiringnya waktu, kita mungkin mulai menganggap karir ini sebagai sumber utama identitas kita.
Namun, sampai kapan kita akan merasa cukup dan puas dengan apa yang telah kita capai? jadi Karir Lebih dari Sekadar Identitas, Identitas Tidak Hanya Sekedar Kerjaan.
Baca Juga:Bener Gasih Hubungan Akan Lebih Bahagia Ketika Ga Di Upload di Social Media5 Makanan yang Memicu Efek Penurunan Berat Badan seperti Obat Diet
Banyak dari kita yang menghabiskan sebagain besar waktu hidupnya dalam pencarian pekerjaan yang sempurna.
Tetapi, penting untuk kamu ingat bahwa identitas kita tidak sepenuhnya ditentukan oleh pekerjaan kita.
Pekerjaan hanyalah salah satu aspek dari identitas kita yang sebenarnya.
Tetai, kenapa banyak orang yang terus-menerus bekerja keras, seolah-olah tidak pernah puas dengan pekerjaan yang mereka miliki?
Seorang penulis Simone Stolzoff The Enough Job, yang berbasis di San Francisco, mengajukan pertanyaan menarik. Karya-karyanya telah diterbitkan di berbagai media yang ternama, termasuk The New Your Times, The Atlantic, dan The Wall Street Journal.
Dalam sebuah bukunya, Stolzoff ini mendeskripsikan bahwa jika kita ingin menemukan identitas dan makna yang kebih dari sekedar pekerjaan, kita harus mengeksplorasi hal-hal yang di luar lingkup pekerjaan kita.
Menurutnya, identitas mirip dengan tanaman. Ia tidak tumbuh secara instan, tetapi memerlukan energi dan perhatian untuk berkembang.
Forbes melaporkan bahwa salah satu dampak negatif dari hidup yang hanya terfokus pada pekerjaan adalah bahwa pekerjaan bukan hanya menghabiskan waktu berharga kita, tetapi juga menguras energi terbaik kita.
Baca Juga:Zodiak Paling Untung Di 7 Maret 2024, Dapet Rezeki NomplokCara Hapus Nomor HP Agar Tidak Muncul Di Get Contact
Seperti yang dikatakan oleh psikolog Esther Perel, banyak dari kita membawa diri terbaik kita ke tempat kerja, sementara sisa energi dan perhatian kita tersebar di tempat lain.
Pernyataan itu memiliki makna mendalam. Orang yang mencari status pekerjaan tertinggi cenderung berusaha menjadi yang terbaik di tempat kerja mereka (yang tidak sepenuhnya salah).
Untuk mencapai standar tersebut, mereka harus bekerja keras, ambisius, dan seringkali mengorbankan banyak hal. Ketika mereka pulang, mereka mungkin merasa lelah dan sensitif. Bayangkan keluarga mereka yang harus menghadapi kondisi tersebut setiap hari.