sumedangekspres – Mari simak artikel tentang niat puasa ramadhan 1 bulan penuh.
Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah yang memiliki nilai keagamaan tinggi dalam Islam.
Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan saat menjalankan ibadah puasa ini adalah niat.
Niat puasa merupakan syarat sahnya puasa dan merupakan salah satu rukun puasa.
Baca Juga:Apakah Menangis Membatalkan Puasa? Begini yang Sebenarnya!Apakah Pikiran Kotor dapat Membatalkan Puasa?
Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai niat puasa Ramadhan sebulan penuh.
Menurut tiga mazhab selain Malikiyyah, diperlukan niat yang diulang setiap hari.
Namun, menurut Mazhab Malikiyyah, cukup menjamak niat puasa sebulan di malam pertama bulan Ramadhan.
Hal ini berarti tidak perlu mengulangi niat setiap hari.
Menurut KH A. Idris Marzuqi, dalam kitab Sabil al-Huda, lafaz niat puasa Ramadhan sebulan penuh adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya, “Aku niat berpuasa di sepanjang Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah.”
Meskipun mayoritas penduduk Indonesia mengikuti mazhab Syafi’i, dalam hal niat puasa sebulan penuh, mereka mengadopsi teori mazhab Maliki.
Hal ini juga dijelaskan oleh Ustadz M. Mubasysyarum Bih, Dewan Pembina Pesantren Raudlatul Qur’an, Geyongan Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat.
Baca Juga:Hal-hal yang Membatalkan Puasa yang Wajib DiketahuiHaruskah Mandi Wajib Sebelum Puasa? Ini Hukumnya
Terkait dengan kontroversi ini, masyarakat tetap dibimbing untuk rutin melaksanakan niat puasa setiap hari sebagai langkah antisipasi bila mana di kemudian hari lupa niat, sehingga puasanya tetap sah dan bisa diteruskan.
Para fuqaha Malikiyyah menegaskan bahwa alasan dicukupkannya satu kali niat untuk puasa satu bulan adalah karena satu bulan penuh puasa Ramadhan dihukumi satu kesatuan, sehingga niat di awal Ramadhan sudah mencukupi untuk hari berikutnya.
Selama sebulan, umat Islam diwajibkan berpuasa tanpa ada jeda, sehingga dihukumi satu kesatuan.
Mencermati referensi di atas, maka diperbolehkan bagi seseorang yang baru bisa berpuasa di hari kedua, ketiga, dan seterusnya untuk niat puasa sebulan sebagaimana tuntunan dalam mazhab Maliki.
Sebab tidak ada perbedaan antara niat sebulan berpuasa di awal Ramadhan dan hari berikutnya.
Dengan demikian, walaupun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai niat puasa Ramadhan sebulan penuh, penting bagi umat Islam untuk memahami tuntunan dan argumentasi di balik masing-masing pendapat guna menjalankan ibadah puasa dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.