sumedangekspres, CIMANGGUNG – UPTD Puskesmas Cimanggung Kecamatan Cimanggung, Sumedang, telah mengidentifikasi 18 kasus positif demam berdarah dengue (DBD), dengan enam di antaranya berasal dari Desa Cikahuripan. Desa tersebut merupakan salah satu dari tujuh desa yang dilayani oleh Puskesmas tersebut, termasuk Sindangpakuon, Cikahuripan, Cimanggung, Sindulang, Tegalmanggung, Sindanggalih dan Pasirnanjung.
Merespons temuan tersebut, petugas kesehatan dari UPTD Puskesmas Cimanggung langsung turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi dan imbauan kepada warga sekitar yang berdekatan dengan pasien DBD.
Kepala UPTD Puskesmas Cimanggung, drg Mursyidah Hanum, melalui Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Mira Mahmudah, membenarkan adanya kasus DBD di Desa Cikahuripan.
Baca Juga:Pelayanan Publik Saat Ramadan Tetap OptimalEvaluasi Kinerja Tingkatkan Pelayanan
“Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan langsung diambil untuk menangani situasi ini,” ujarnya.
Mira menjelaskan bahwa kasus DBD terdeteksi ketika pasien mencari perawatan medis di Puskesmas. Setelah itu, petugas kesehatan melakukan inspeksi di sekitar rumah pasien untuk mencari jentik nyamuk Aedes.
“Meskipun demikian, untuk saat ini, belum diperlukan fogging,” ujarnya.
Dia juga menegaskan bahwa belum ada kasus kematian terkait DBD dan masyarakat telah disarankan untuk melaksanakan langkah-langkah 3M+ secara rutin.
“Ini termasuk menguras dan membersihkan tempat-tempat penampungan air, serta menghindari genangan air di sekitar rumah, ” terangnya.
Mira juga mengingatkan, fogging hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik nyamuk di tempat-tempat penampungan air tidak dapat diatasi dengan fogging.
“Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengadopsi pola hidup bersih dan menghindari genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” ungkapnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap DBD dengan melakukan langkah-langkah seperti menutup rapat tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Baca Juga:Baznas Turun Langsung Sosialisasikan ZISTol Cisumdawu Longsor, Pembatas Ditutupi Terpal
Langkah-langkah pencegahan lainnya termasuk mengganti air vas bunga serta memperbaiki saluran air yang tidak lancar.
“Semua tindakan ini harus dilakukan secara rutin setiap Minggu untuk memastikan kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran DBD,” paparnya.
Dengan adanya kasus DBD yang teridentifikasi, penting bagi seluruh masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan dan kesehatan pribadi guna mencegah penularan penyakit yang dapat membahayakan jiwa ini.