Dengan demikian, pandangan yang bertentangan dengan prinsip ini mungkin dianggap kontroversial atau tidak diinginkan dalam konteks sosial dan budaya Indonesia.
Kesimpulan
Kesimpulannya, menjadi ateis atau agnostik di Indonesia memunculkan pertanyaan tentang kebebasan berkeyakinan dan batasan hukum yang ada.
Meskipun secara hukum individu memiliki kebebasan untuk memilih keyakinan mereka, konsekuensi sosial dan praktis dari keyakinan tersebut mungkin menjadi pertimbangan penting.
Baca Juga:Banyak Pemuda Muslim yang Memilih Jadi Agnostik karena Sikap Dai yang Kaku7 Film Korea yang Wajib Ditonton, Dibintangi oleh Han So-hee
Dengan memahami kerangka hukum dan budaya yang ada, individu dapat membuat keputusan yang sesuai dengan nilai dan prinsip pribadi mereka, sambil tetap menghormati norma dan kebijakan yang berlaku di masyarakat.
Demikian pembahasan mengenai Bolehkah Menjadi Ateis dan Agnostik di Indonesia?.***