Modus Gandakan Uang, Rp 50 Juta Raib, Pria di Sumedang Jadi Korban Penipuan

Modus Gandakan Uang, Rp 50 Juta Raib, Pria di Sumedang Jadi Korban Penipuan
Modus Gandakan Uang, Rp 50 Juta Raib, Pria di Sumedang Jadi Korban Penipuan(wartaekonomi.co.id)
0 Komentar

sumedangekspres – Modus Gandakan Uang, Rp 50 Juta Raib, Pria di Sumedang Jadi Korban Penipuan,Sebuah cerita mengejutkan datang dari Sumedang, di mana seorang pria yang identitasnya disamarkan dengan inisial GG menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan uang.

Kejadian tragis ini terjadi di Dusun Sukamanah, Desa Cisurat, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang pada hari Minggu, 17 Maret 2024 yang lalu.

Pria di Sumedang Jadi Korban Penipuan

GG, sang korban, akhirnya melaporkan insiden ini ke Satuan Reserse Kriminal Polres Sumedang pada Minggu, 31 Maret 2024.

Baca Juga:Perbaikan Jalan Menuju Surian, Menembus Tantangan Tanah Bergerak di HaurpapakHerman Suryatman Resmi Jadi Sekda Jabar, Siapa yang Gantikan Pj Bupati Sumedang?

Kapolres Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono, melalui Kasat Reserse Kriminal AKP Maulana Yusuf Bakhtiar, mengungkapkan bahwa kejadian ini dimulai pada awal bulan Februari.

Ketika itu, GG mendatangi seorang teman bernama A untuk mencari modal usaha. A memberitahu GG bahwa ada seseorang yang mungkin bisa memberikan modal tersebut, yaitu H. GG pun menghubungi H, sang terduga pelaku.

“H membenarkan bahwa dirinya bisa memberikan pinjaman uang dengan syarat GG harus memberikan sejumlah uang untuk ijab kabul,” kata Yusuf.

Selanjutnya, Yusuf menjelaskan bahwa pada tanggal 17 Maret 2024, GG memegang uang untuk proses ijab kabul.

Saat itu, H menunjukkan sebuah peti yang berisi uang sebesar Rp. 6,5 miliar. GG, tergoda dengan tawaran tersebut, kemudian bertemu dengan H pada tanggal 18 Maret 2024.

Namun, sebelum bertemu dengan H, GG diarahkan untuk mentransfer sejumlah uang sebesar Rp. 50 juta. GG pun dijemput oleh seseorang yang disebut R dan dibawa ke sebuah rumah di Dusun Sukamanah, Desa Cisurat.

“Di rumah tersebut, GG bertemu dengan seorang sesepuh atau ustadz yang disebut AD. AD memberikan arahan kepada GG untuk berwudhu dan berdzikir. Selanjutnya, GG dibawa ke dalam sebuah kamar yang berisi dus uang dan disuruh untuk berdzikir,” tambah Yusuf.

Baca Juga:Liburan Seru di Kampung Kyoto, Floating Market LembangAsal-Usul Persatuan Islam Atau Persis

Setelah sekitar 10 menit berdzikir, GG menyadari bahwa H dan AD telah menghilang dari rumah tersebut. Ternyata rumah tersebut disewa oleh H.

Akibat kejadian tersebut, GG mengalami kerugian sebesar Rp. 50 juta. Saat ini, pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus ini dengan serius.

0 Komentar