sumedangekspres – Ketika Keyakinan Bertemu Dialog, Dialog PBNU dengan Mbah Benu Mengenai Waktu Idul Fitri, Belum lama ini, masyarakat dihebohkan dengan kabar Jamaah Aolia yang mengklaim menggunakan metode ‘menelepon Allah’ untuk menentukan waktu tibanya Idul Fitri.
Dialog PBNU dengan Mbah Benu
Namun, belakangan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Daerah Istimewa Yogyakarta membawa kabar baru dengan mengungkapkan telah melakukan dialog dengan Mbah Benu, tokoh yang terkenal dalam keyakinannya akan ‘kontak’ langsung dengan Allah.
Dari dialog yang berlangsung, Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) DIY, Fajar Abdul Bashir, menyoroti sikap terbuka dan mudah diajak berkomunikasi yang ditunjukkan oleh Mbah Benu.
Baca Juga:Tragedi di CSB Mall: Empat Teknisi Tewas Terjebak di Ruang Septik TankPengurangan Masa Pidana Tahanan di Idulfitri 1445 Hijriah
Meskipun demikian, Fajar menyadari bahwa keyakinan Mbah Benu terhadap ‘kontak’ langsung dengan Allah masih kuat dan membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran syariat Islam.
“Saya melihat bahwa meskipun ada kesulitan dalam menjelaskan, baik karena faktor usia maupun kondisi pendengarannya yang mulai menurun, namun Alhamdulillah, Mbah Benu sudah mulai membuka diri untuk menerima pemahaman baru. Namun, butuh waktu dan kesabaran untuk menjelaskan konsep tersebut dengan lebih rinci,” ujar Fajar.
Fajar juga menyarankan bahwa jika keyakinan Mbah Benu sulit untuk diubah, hal tersebut sebaiknya dijadikan sebagai kepentingan pribadi dan tidak perlu dibagikan kepada masyarakat luas. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kebingungan atau kontroversi di kalangan umat Islam.
Dengan adanya dialog antara PBNU dan Mbah Benu, diharapkan dapat tercapai pemahaman yang lebih baik mengenai ajaran Islam dan memperkuat tali silaturahmi antarumat beragama. Meskipun perbedaan keyakinan ada, namun penting bagi kita untuk tetap menghormati dan memahami satu sama lain dalam semangat persatuan dan kesatuan umat Islam.