sumedangekspres, KOTA – Momentum arus balik H+6 di Tol Cisumdawu diwarnai padam listrik di area terowongan twin tunnel, Selasa (16/4). Peristiwa mati listrik di terowongan bukanlah untuk yang pertama kalinya.
Pengguna Tol Cisumdawu Armend mengaku kaget ketika pertama kali memasuki twin tunnel. “Gak sadar aja, awalnya kan terang tapi di tengah-tengah kok jadi gelap. Kalau saja mobil depan tidak menyalakan lampu belakang, saya juga mungkin tidak sadar menginjak gas terus,” ujar Armend saat menghubungi awak Redaksi Sumedang Ekspres (Sumeks), Selasa (16/4) sekitar pukul 07.00.
Dia pun menyayangkan ketidaksiagapan pengelola jalan tol, yang tidak menempatkan petugas di lokasi awal masuk twin tunnel arah Bandung.
Baca Juga:Patroli Malam Berhasil Cegah KejahatanPLN Jelaskan Terjadinya Percikan Api di Cimanggung
“Kalau ada petugaskan, setidaknya ada aba-aba dulu sebelum masuk terowongan, sehingga pemudik juga bisa antisipasi dari awal,” tutur Armend.
Sementara itu, Budi, pengguna jalan tol lainnya, mengatakan sudah jadi hal biasa mati listrik di dalam terwongan twin tunnel.
“Saya pernah beberapa kali lewat twin tunnel. Mati lampunya bisa pagi, siang bahkan malam,” tutur dia.
Hal yang disayangkan, tidak pernah ada permintaan maaf ataupun penjelasan dari pihak pengelola tol baik di media massa maupun media sosial.
“Jadi mungkin, bagi pengelola tol mah, ini hal sepele. Padahal menyangkut keselamatan pemudik maupun pengguna tol,” jelas dia.
Sementara itu, terkait arus balik pemudik Lebaran di Jawa Barat, puncak arus balik Lebaran 2024 di Jawa Barat yang diperkirakan pada Senin (15/4) kemarin. Terjadi kepadatan, tetapi relatif terkendali dengan penanganan dari jajaran Polda Jabar, Dinas Perhubungan Provinsi Jabar serta kabupaten/kota.
Berdasarkan laporan Dinas Perhubungan Jabar, arus balik mulai terjadi sejak Sabtu – Senin (13-15/4) di beberapa titik perlintasan jalur di Jabar.
Baca Juga:ASN Tidak Perpanjang CutiRawan banjir, TNI Bersihkan Selokan
“Memang terjadi kepadatan karena volume kendaraan yang meningkat pada jam-jam tertentu sejak hari Sabtu. Kepadatan terjadi akibat bertemunya pemudik yang kembali, ditambah dengan kendaraan yang berwisata dan bersilaturahmi jarak dekat. Rata-rata ada 30.000 sampai 45.000 kendaraan yang melintas setiap hari di masa arus balik,” kata Sekda Jabar Herman Suryatman, baru-baru ini.