Petani Meradang, Tanaman Padi Baru Ditanam Rusak

Tanaman Padi Rusak
Petani Meradang, Tanaman Padi Baru Ditanam Rusak
0 Komentar

sumedangekspres – Petani Meradang, Tanaman Padi Baru Ditanam Rusak

CONGGEANG — Para petani yang menggarap sawah di Blok Nangela Desa Conggeang Wetan Kecamatan Conggeang meradang. Pasalnya, tanaman padi di wilayah tersebut terkena serangan busuk akar dengan warna batang merah.

“Tanaman padi saya yang baru berumur sekitar 30 hari mengalami busuk pada akar dan batang berwarna merah. Tanaman padi ketika dicabut ‘molonyon (sangat mudah dicabut-red) sehingga kebanyakan mati,” ujar seorang petani Mumun kepada Sumeks, belum lama ini.

Mumun menjelaskan, tanaman padi miliknya sejak awal ditanam langsung terserang. Serangan tersebut hampir melanda seluruh tanaman padi yang berada di Blok Nangela.

Baca Juga:Sekilas Tentang Bangunan Lingga Terletak DiTengah-tengah Pusat Kota Sumedang Saat IniAsal Muasal Sejarah Marongge Yang Tidak Asing Bagi Masyarakat Sumedang

Mumun menjelaskan, penyakit pada tanaman padi seperti ini jarang terjadi. Pernah terjadi beberapa tahun lalu.

“Saat ini ami hanya bisa pasrah, padahal modal untuk menanam padi sudah keluar banyak,” katanya.

Dia mengakui, sebagian petani ingin kembali menanam padi dari awal dengan mulai menggarap sawah lagi. “Tanaman padi yang terserang akan dibongkar dan tanahnya digarap kembali. Dan, mulai menanam padi dari awal lagi,” tandasnya.

Dikatakan, sampai saat ini para petani tidak mengetahui penyebab tanaman padi menjadi rusak tersebut. Penyuluh lapangan pun tidak mengetahuinya.

“Kalau penyuluh lapangan mengetahuinya, pasti akan memberikan solusi terbaik bagi para petani. Sementara, ini tidak ada solusi,” terangnya.

Mumun berharap agar penyuluh lapangan dan instansi terkait segera mengetahui penyebabnya dan mencarikan solusi terbaik untuk mengatasinya. Misalnya, dengan membawa sampel tanaman padi ke laboratorium yang ada untuk mengetahui penyebabnya. Atau menurunkan tenaga ahli.

“Apabila telah diketahui penyebabnya, dipastikan akan menemukan cara untuk mengatasinya. Dan hal itu sangat diharapkan petani,” jelasnya. (bim)

0 Komentar