sumedangekspres – JATINANGOR – Kesedihan mendalam menyelimuti dunia sepak bola Jawa Barat. Hal tersebut karena seorang pemain sepak bola U-14 dari Kabupaten Bandung, Difka Hardila Diana Putra, meninggal dunia saat bertanding di Stadion Jati Universitas Padjadjaran (Unpad), Kecamatan Jatinangor, baru-baru ini.
Difka, yang mengenakan nomor punggung 9, tiba-tiba mengalami kondisi darurat ketika timnya berhadapan dengan kesebelasan dari Kabupaten Ciamis. Pertandingan tersebut dijadwalkan dimulai pukul 8.00, seperti yang dikonfirmasi oleh Direktur Kompetisi PSSI Jawa Barat, Iwan Jati.
“Sebelum pertandingan dimulai, Difka sempat mengeluhkan sakit kepala. Keluhan tersebut diketahui oleh ibu penjaga kantin yang kemudian memberikan air minum kepada Difka. Meski demikian, Difka tetap berada di bangku cadangan saat pertandingan dimulai,”terangnya.
Baca Juga:Rinso Salah Satu Kandidat Yang Dipertimbangkan Dony Ahmad Munir: Dia Memiliki Pengalaman Berpolitik
Setelah babak pertama usai, Difka pergi ke toilet di belakang ruang wasit tanpa didampingi oleh official tim. Pada pukul 8.44, Difka ditemukan tidak sadarkan diri di depan toilet oleh petugas keamanan dan panitia yang segera membawanya ke tandu dan memberikan pertolongan medis.
Difka sempat sadar kembali dan mengeluhkan sakit di bagian perut. Melihat kondisinya yang tidak menunjukkan perubahan, tim medis menyarankan agar Difka segera dibawa ke rumah sakit.
“Dalam perjalanan menuju ambulans, Difka kembali tidak sadarkan diri dan kondisinya semakin kritis,” ucapnya lagi.
Tragedi ini terjadi menjelang pertandingan Difka melawan tim Kabupaten Ciamis di Jatinangor. Kondisi Difka yang terus memburuk membuat pihak keluarga dan rekan-rekan sesama atlet sangat berduka.
“Sepak bola Jawa Barat kehilangan seorang pemain muda berbakat yang telah menunjukkan dedikasi dan semangat yang tinggi,” tuturnya.
Pihak PSSI Jawa Barat dan komunitas sepak bola lokal kini sedang berduka atas kehilangan ini. Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan atlet muda dalam setiap kompetisi.
Atas kejadian tersebut diharapkan bisa menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggara dan pelatih dalam menjaga kesehatan para pemain. (kos)