sumedangekspres, KOTA – Para demonstran yang kecewa atas hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Sumedang tahun 2024 berbuat anarkis dengan menyerang petugas kepolisian yang berjaga untuk pengamanan pemilu. Mereka menuntut agar pemilihan diulang kembali.
Ratusan personel gabungan dari kepolisian Polres Sumedang dan Satbrimob Polda Jabar dikerahkan untuk menghalau para demonstran. Dua mobil water cannon, ratusan personel polisi anti huru-hara hingga Mobil Barakuda, diterjunkan untuk mengantisipasi aksi anarkis demonstran yang makin tak terkendali dan berusaha menyerang aparat kepolisian.
Kerusuhan itu diawali adanya warga yang memaksa untuk meminta menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Pada kesempatan itu juga Tim Gegana Brimob Polda Jabar dengan robot Telemax atau penjinak bom juga dihadirkan untuk menjinakkan adanya benda yang diduga sebuah bom.
Baca Juga:Target Aktivasi IKD di Desa Sukajaya Capai 46 PersenPedagang di Conggeang Jadi Korban Hipnotis:Â Uang Senilai Rp 2 Juta Raib
Aksi kesigapan polisi jajaran Polres Sumedang dan Satbrimob Polda Jabar tergambar dalam Simulasi Sispam Kota yang dilaksanakan Polres Sumedang untuk menghadapi Pilkada 2024. Selain personel kepolisian, unsur lainnya dilibatkan dalam Simulasi Sispam Kota ini, seperti PLN UP3 Sumedang, BPBD Kabupaten Sumber hingga petugas dari Pemadam Kebakaran.
Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono mengatakan, simulasi ini dalam rangka menghadapi operasi Mantap Praja. Yaitu operasi pengamanan Pilkada, khususnya di Kabupaten Sumedang.
“Simulasi ini dilaksanakan dalam rangka menghadapi operasi Mantap Praja yaitu operasi pengamanan Pilkada,” kata Joko kepada wartawan seusai Simulasi Sispam Kota di Alun-alun Sumedang, Selasa (6/8).
Dikatakan, kegiatan ini juga sekaligus mengecek kesiapsiagaan personil sekaligus koordinasi dan mengharmonisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) antar instansi atau stakeholder yang terkait dalam pengamanan.
Disebutkan, Simulasi Sispam Kota ini sebagai upaya melatih personel polisi yang nanti akan melaksanakan pengamanan. Serta menunjukkan juga kepada masyarakat bila kita hadir dan kita siap, baik dari aparatur pemerintah maupun dari lembaga lainnya.
“Simulasi ini, bukti kesiapan kita untuk mengamankan, menangani berbagai situasi kondisi yang kemungkinan terjadi. Alhamdulillah, untuk Sumedang relatif kondusif. Namun, kami tidak boleh underestimate, tapi kita tetap harus menyiapkan segala sesuatunya. Sehingga tidak akan terjadi situasi yang tidak diinginkan,” tuturnya.