“Termasuk, banyak kegiatan kita seperti pembuatan rajut sabut kelapa, musik dan yang lainnya juga. Terus nanti kita ada pembuatan telor asin dan lain-lain. Kalau memang dia tertarik, Insya Allah kita akan berikan yang support itu semuanya. Demi dia kembali ke naungan NKRI,” katanya.
Diakui, dari dulu Lapas Sumedang sudah menjadi acuan dari pusat untuk untuk menampung narapidana dari Rutan Cikeas, termasuk UPT-UPT lainnya di Jawa Barat. Ini memang sudah menjadi tujuan selain dari beberapa UPT di Jawa Barat.
“Tapi memang untuk Sumedang karena kapasitasnya kecil, dan juga Lapasnya kecil pasti gak akan banyak dikirimnya, paling satu orang, maksimal dua orang. Dan yang dikirimnya juga sudah sama BNPT itu sudah hijau-hijau semua. Karena sudah diassesment, di psikotest dulu, panggil psikolog untuk menilai apakah dia layak untuk ditempatkan di lapas-lapas umum,” jelasnya
Baca Juga:Bhabinkamtibmas Desa Sawahdadap Ingatkan Warga Soal Politik UangKecamatan Cimanggung Mantapkan Persiapan Pilkada 2024
Terkait Napiter DP, Ratri menerangkan, dia merupakan orang Poso, kakaknya yang mengajak. Awalnya, pengajian-pengajian biasa, tetapi setelah didalami dan dia ikutin ternyata ketika Napiter DP malas datang ke pengajian itu tidak boleh, harus wajib tetap ikut.
“Terus langsung disampaikan bahwa ini gini, jadi sudah dibaiat seperti itu,” tutupnya. (bim)