5. Squalene dari Ikan Hiu
Squalene adalah bahan pelembap yang sering digunakan dalam produk kecantikan. Namun, ketika berasal dari hati ikan hiu, penggunaannya menimbulkan isu etis terkait keberlanjutan dan konservasi spesies. Selain itu, squalene dapat menjadi alergen bagi beberapa individu, menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
6. Benzophenone
Benzophenone digunakan dalam kosmetik sebagai pelindung UV untuk mencegah kerusakan akibat sinar matahari. Namun, penelitian menunjukkan bahwa benzophenone dapat bersifat karsinogenik, meningkatkan risiko kanker kulit dan masalah kesehatan lainnya jika terpapar dalam jangka panjang.
7. Fragrance (Parfum)
Fragrance atau parfum sering ditambahkan untuk memberikan aroma yang menyenangkan pada produk. Namun, campuran bahan kimia yang digunakan untuk menciptakan aroma ini tidak selalu diungkapkan secara rinci, dan dapat menyebabkan reaksi alergi, iritasi kulit, serta masalah pernapasan bagi sebagian orang.
Baca Juga:Jangan Kaget! Ini Dia Fakta-fakta Unik dan Menarik Tentang Lipstik!Sejarah Unik Lipstik yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Sudah Ada Sejak 5000 Tahun yang Lalu!
Selain bahan-bahan berbahaya diatas, ternyata sempat ada beberapa produk lipstik yang pernah terdeteksi menggunakan bahan berbahaya tersebut.
Apa saja? Berikut beberapa produk lipstik yang pernah tertangkap menggunakan bahan berbahaya dalam produk mereka;
- Revlon Super Lustrous Lipstick. Beberapa varian lipstik ini pernah terdeteksi mengandung timbal.
- Maybelline Color Sensational Lip Color. Beberapa analisis menunjukkan adanya kadar paraben dan pewarna sintetis.
- CoverGirl Lipstick. Beberapa produk lipstik dari merek ini juga telah dikritik karena mengandung bahan kimia berbahaya.
- L’Oreal Paris. Beberapa lipstik mereka yang lebih lama mungkin mengandung pewarna dan pengawet yang kini dianggap berisiko.
- MAC Lipstick. Meskipun mereka memiliki berbagai pilihan yang lebih aman sekarang, beberapa produk awalnya menggunakan bahan kimia yang tidak aman.
Terlepas dari semua itu, kini banyak merek kosmetik yang telah memperbarui formula mereka untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut. Jika ada produk yang sebelumnya terdeteksi mengandung bahan berbahaya, perusahaan biasanya akan melakukan reformulasi untuk memastikan keamanan dan memenuhi regulasi.
Namun, penting bagi konsumen untuk tetap waspada dan memeriksa label serta informasi terbaru tentang produk. Beberapa produk yang lebih lama mungkin masih ada di pasaran, terutama di toko-toko atau platform yang menjual stok lama.