Kamu Harus Tahu Ini dan Lebih Berhati-hati! Berikut Istilah Daging Babi yang Biasa Tercantum Dalam Makan

Kamu Harus Tahu Ini dan Lebih Berhati-hati! Berikut Istilah Daging Babi yang Biasa Tercantum Dalam Makan
(ilustrasi) Kamu Harus Tahu Ini dan Lebih Berhati-hati! Berikut Istilah Daging Babi yang Biasa Tercantum Dalam Makan
0 Komentar

sumedangekspres – Makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari sering kali mengandung istilah yang nggak kita kenal, atau bahkan kita nggak sadar ada bahan yang terbuat dari babi di dalamnya.

Terutama bagi kamu yang menjalankan pola makan halal atau punya alasan tertentu untuk menghindari makanan berbahan babi, penting banget untuk memahami beberapa istilah yang sering digunakan pada kemasan produk.

Berikut ini adalah daftar istilah yang sering muncul di label makanan dan minuman yang mungkin mengandung bahan dari babi.

  • Hog: babi dewasa dengan berat lebih dari 50 kilogram.
  • Pig: seekor babi muda, berat kurang dari 50 kilogram.
  • Pork: daging babi dalam masakan.
  • Porcine: adanya kandungan babi di dalam olahan makanan. Bisa dari minyak, lemak, tulang, hingga daging
  • babi.
  • Sow: babi betina dewasa.
  • Sow milk: susu babi yang memiliki komposisi lemak lebih tinggi dari susu sapi.
  • Ham: daging babi bagian paha.
  • Bacon: daging babi yang diasinkan.
  • Swine: istilah pengolahan daging babi secara umum. Bisa daging bakar, babi guling, babi goreng, dan
  • sebagainya.
  • Zhu rou: merupakan bahasa Mandarin resmi dari daging babi.
  • Butaniku, Nuraniku: babi dalam bahasa Jepang.
  • Yakibuta: babi panggang dalam bahasa Jepang.
  • Nibuta: hidangan dari pundak babi di Jepang.
  • Boar: babi liar, babi hutan, atau celeng.
  • Char siu: olahan barbekyu ala masakan Tionghoa.
  • Bak: iga babi. Dikenal juga dengan nama bak kut teh dan bak kwa.
  • Dwaeji: merupakan bahasa Korea untuk menyebut babi.
  • Tonkatsu: irisan daging babi dalam kuliner Jepang. Biasanya diolah dengan cara dibalut tepung roti, digoreng, lalu disajikan bersama saus.
  • Tonkotsu: mirip dengan tonkatsu, namun terdiri dari ramen dan daging babi.
  • Kakuni: makanan khas Jepang perut babi yang dimasak perlahan hingga empuk dan lembut.
  • Lard: lemak babi.
  • B2: makanan berbahan daging babi di Indonesia.
  • Cu Nyuk: daging babi dalam bahasa Khek atau Hakka.
  • Khinzir: babi dalam bahasa Arab dan Melayu.
  • Pig feet atau trotters: kaki babi yang biasa dimasak dan dihidangkan dalam berbagai masakan Tionghoa dan Barat.
  • Pig ears: telinga babi yang populer menjadi hidangan di berbagai masakan Tionghoa.
  • Pig skin: kulit babi yang sering digunakan sebagai bahan dasar dalam produk makanan seperti keripik kulit babi, kerupuk kulit, kerupuk rambak, dan chicharon. Ciri kulit babi adalah tanda tapak kaki bintik tiga yang khas. Jika menjumpai tanda tersebut di kerupuk, sebaiknya dihindari.
  • Lapchiong atau lap cheong: sosis yang terbuat dari daging babi. Lapchiong berasal dari tradisi kuliner Tionghoa dan sangat populer di berbagai masakan Asia, terutama dalam masakan Kanton.
  • Gelatin babi: biasa digunakan dalam cokelat, susu, marshmallow, permen, jelly, dan lain-lain. Sedangkan pada industri kosmetik, gelatin digunakan sebagai bahan pembuatan cream. Adapun pada industri farmasi, gelatin digunakan sebagai bahan untuk pembuatan kapsul keras dan kapsul lunak.
  • Samcan: bagian daging babi yang terdiri dari lapisan daging dan lemak. Samcan sama dengan istilah pork belly dalam bahasa Inggris, karena berasal dari bagian lemak perut babi. Hidangan ini biasa diolah dengan cara digoreng kering dan garing, atau dibuat menjadi babi panggang renyah atau babi kecap.
  • Sekba atau bektim: merupakan hidangan khas Tionghoa Indonesia yang terbuat dari jeroan babi. Hidangan ini biasanya direbus dalam kuah sup yang berbahan dasar kecap, bawang putih, dan rempah-rempah.
  • Char siu: babi panggang merah yang berasal dari masakan Kanton, Guangdong, Tiongkok.
  • Guanciale: pipi babi yang diawetkan dan sering digunakan dalam masakan Italia, seperti pasta dan carbonara.
  • Prosciutto: daging babi yang dikeringkan dan diiris tipis. Hidangan ini berasal dari Italia.
  • Salami: sosis yang terbuat dari daging babi yang diawetkan. Biasa ditemukan dalam masakan Italia.
  • Chorizo: sosis babi yang memiliki rempah asal Spanyol dan Meksiko.
  • Pancetta: daging bagian perut babi yang diawetkan lalu dipotong dadu, sering dijumpai dalam masakan Italia.
  • Mortadella: sosis ukuran besar yang terbuat dari lemak dan daging babi cincang, berasal dari Italia.
  • Sukiyaki: hidangan babi khas Jepang
  • Lardon: potongan kecil lemak atau daging babi yang digunakan untuk memberi rasa pada makanan.
  • Chashu: babi panggang yang biasa disajikan sebagai topping pada ramen.
  • Butabara: bagian perut babi yang digunakan dalam berbagai hidangan Jepang.
  • Boudin: sosis yang berasal dari darah babi dan biasa ditemukan di Prancis.
  • Coppa: daging babi yang diasinkan dan diawetkan, berasal dari Italia.
  • Tocino: daging babi yang direndam dengan bumbu manis, berasal dari Filipina.
  • Kassler: babi asap yang biasa ditemukan di Jerman.
  • Pepperoni: sosis pedas yang biasa digunakan sebagai topping pizza di Amerika.
0 Komentar