sumedangekspres, KOTA – Para pengusaha di Kota Sumedang mengeluhkan penurunan omset akibat sepinya pembeli. Situasi tersebut berlangsung sejak beberapa bulan terakhir dan berdampak pada berbagai sektor usaha, termasuk toko pakaian dan layanan perbaikan jam.
Ice, salah satu pelayan toko di Sumedang, mengungkapkan, kondisi tokonya semakin sepi sejak bulan lalu.
“Omset turun terus, pembeli berkurang, dan barang dagangan juga kurang menarik perhatian,” ujarnya kepada Sumeks, Selasa (7/1).
Baca Juga:BUMDesma Hidup Makmur Cimanggung Optimalkan Potensi LokalPolisi Ajak Warga Desa Sukadana Jaga Lingkungan
Menurut Ice, perubahan kondisi ekonomi setelah pergantian presiden turut memengaruhi daya beli masyarakat.
“Harapannya ke depan, toko bisa kembali ramai dan omset kembali normal,” tambahnya.
Ice menyebutkan, biasanya omset toko bisa mencapai Rp950 ribu per hari. Namun, kini hanya sekitar Rp20 ribu, membuat usaha semakin sulit bertahan. Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk memperbaiki kondisi ekonomi agar pengusaha kecil dapat bangkit kembali.
Keluhan serupa juga disampaikan seorang penjual jasa servis jam Riki. Ia menyatakan, usaha servis jamnya hampir tidak ada peminat.
“Bulan ini sangat sepi, jarang sekali ada yang ingin servis jam. Mungkin karena servis jam bukan kebutuhan pokok, tapi pergantian presiden juga membawa pengaruh besar terhadap ekonomi,” ungkapnya kepada Sumeks.
Riki menambahkan, akhir tahun lalu masih ada pelanggan yang datang, namun sejak beberapa waktu terakhir, situasi semakin sulit.
“Harga kebutuhan pokok naik, semuanya terdampak. Harapan kami, pemerintah bisa memberikan solusi untuk membantu para pelaku usaha kecil,” tegasnya.
Baca Juga:Polsek Sumedang Selatan Gencar Patroli Cegah Balap Liar dan CuranmorPD Aisyiyah Sumedang Bentuk Kader Ideologi Militan
Para pengusaha di Kota Sumedang berharap pemerintah dapat mengambil langkah nyata untuk mengatasi berbagai kendala ekonomi yang berdampak langsung pada keberlangsungan usaha mereka. Pemerintah dinilai perlu melakukan observasi lebih mendalam dan menyediakan kebijakan yang mampu meringankan beban pengusaha kecil di tengah kondisi ekonomi yang sulit. (kki)